Penataan Lokasi Pusat Kuliner Pati yang Kurang Terus Dibenahi

Rumah dinas Perhutani KPH Pati yang lama tak terawat karena berada dalam lingkungan kawasan Tempat Penimbunan Kayu (TPK) untuk lokasi Pusat Kuliner Pati juga ikut dibenahi.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.COM  PATI – Semakin dekatnya waktu pelaksanaan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Alun-alun Simpanglima Pati, Jl P Sudirman, dan Jl Pemuda ke Pusat Kuliner Pati, di bekas Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani KPH Pati, maka upaya penataan yang dirasakan masih kurang terus dimaksamalkan. Pemindahan terhadap sekitar 400 PKL tersebut berkait dengan revitalisasi Alun-alun Pati.
Untuk penataan ruang publik tersebut, saat ini masih menunggu selesainya lelang paket pekerjaan, dan siapa rekanan yang memenangkan lelang paket pekerjaan itu, pasti segera diberikan Surat Perintah Kerja (SPK) dan penandatanganan kontrak pelaksanaan pekerjaan yang dijadwalkan Juli mendatang harus sudah tuntas. Saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung , maka seluruh PKL dari tiga lokasi harus sudah pindah ke lokasi Pusat Kuliner Pati.
Karena itu, upaya pembenahan terhadap lingkungan lokasi tersebut semua dikerjakan serentak, di antaranya tidak hanya penambahan fasilitas musala baru, pembuatan MCK, tapi juga sisi luar tembok lokasi sebelah barat, atau tepi ruas Jl Tunggul Wulung pun tak ketinggalan. Tidak hanya itu, rumah dinas Perhutani KPH Pati yang kurang terawat juga masuk daftar pembenahan.
Selebihnya dibenahi pula, tembok batas sisi timur yang berbatasan dengan GOR dan terkesan kumuh juga mulai dibenahi. Sedangkan upaya lain oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat, sudah melakukan persiapan rekayasa lalu lintas karena lokasi Pusat Kuliner Pati berda di tepi Jl Tunggul Wulung.
Lokasi bagian luar pagar yang semula ditempat kios untuk berjualan warga, semua sudah bersih atas kesadaran sendiri oleh yang bersangkutan sudah dibongkar, dan tengah dilakukan penataan.(Foto:SN/aed)

Khusus hal yang disebut terakhir berdasarkan catatan ‘‘Samin-News”(SN) beberapa waktu lalu sudah dibahas bersama jajaran pihak terkait. Hasil sementara untuk rekayasa lalulintas, Jl Tunggul Wulung tidak boleh lagi dilewati kendaraan jenis truk yang datang dari barat (Jakarta), sehingga kendaraan tersebut marus masuk ke Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati mulai ujung pertigaan JLS di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo.
Sedangkan akses Jl Diponegoro, ditetapkan untuk arus lalu lintas yang semula hanya satu arah dibuka menjadi dua arah sampai ke ruas Jl Soponyono. Tujuannya agar pengguna jalan dari timur hendak ke lokasi Pusat Kuliner Pati bisa langsung, dan tidak perlu lagi meutar lwwat Jl P Sudirman maupun Jl Pemuda.
Sedangkan fasilitas lain yang dipersiapkan adalah panggung hiburan yang akan meramaikan pusat kuliner tersebut, sehingga upaya untuk menata dan lokasi pusat kuliner itu tidak hanya sekadar asal. Karena itu, diam-diam banyak warga yang bukan PKL menjadi tertarik untuk bisa ikut meramaikan tempat tersebut.
Akan tetapi, prioritas utama tetap diberikan kepada para PKL dari Alun-alun Simpanglima, Jl Sudirman dan Jl Pemuda. Lain halnya jika para PKL dari ketiga lokasi itu sudah mendapat tempat sendiri untuk berjualan, hal itu baru terbuka peluang untuk warga lainnya non-PKL sehingga warga lainnya lebih sabar menunggu.(sn)

Previous post Foto Kunker Banmus DPRD Pati ke DPR RI
Next post ALUN ALUN MENJADI TUMPUAN EKONOMI BAGI PKL

Tinggalkan Balasan

Social profiles