Hujan disertai terpaan angin merobohkan sejumlah tenda di lokasi penataan pedagang kaki lima (PKL), di bekas Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani KPH Pati.(Foto:SN/dok-is-aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Seperti dikabarkan ”Samin News” (SN) tadi pagi bahwa hujan dan angin akan menguji kekuatan tenda di lokasi penataan PKL di lingkungan TPK Perhutani KPH Pati. Ternyata benar adanya, karena siang harinya sekitar pukul 12.30 hujan pun turun disertai tiupnya menerpa tenda-tenda kerucut tersebut.
Akibatnya, sejumlah tenda yang sejak didirikan sekitar tiga pekan lalu benar-benar tak mampu bertahan dalam kondisi seperti itu, sehingga permasalahannya sejak awal hingga sekarang tetap sama. Yakni,jika turun hujan apalagi disertai bertiupnya angin kencang menyebabkan konstruksi tenda kerucut tersebut kembali ada yang roboh.
Sedangkan tenda yang roboh siang hari tadi, sebelumnya sudah dalam kondisi melesak diterpa turunnya hujan malam hari sekitar pukul 19.15. Padahal malam itu hujan terjadi tidak merata, dan hal itu juga sudah terjadi pada Minggu (13/1) siang, sehingga tidak ada dari pihak rekanan yang mengontrol tenda yang sudah ditata rapi.
Begitu malam harinya kembali terkena terpaan hujan, maka sejumlah tenda dalam kondisi melesak ke bawah, karena tak mampu menahan air hujan yang tidak bisa turun tertampung di bagian atap dari bahan MMT itu. Rata-rata kerusakan terjadi, pada bagian ujung kerucut yang ditopang dengan tiang pipa sebagai penyangga, tepat di tengah-tengahnya.
Adapun deretan tenda yang mengalami kondisi seperti itu, adalah yang dipasang di bagian timur-selatan dekat dengan akses jalan keliling. Di tempat itu tadi pagi ada empat unit tenda yang sudah dalam kondisi melesak, dan bahkan bagian ujung kerucut ada yang robek tertembus tiang pipa penyangga bagian tengah.
Hal itu terjadi pula di deretan tengah selatan, serta beberapa lainnya di tepi barat maka ketika hujan turun disertai bertiupnya, tenda-tenda itu yang mengalami roboh. Tapi petang tadi semua tenda yang roboh sudah selesai dibersihkan, dan deretan tenda lainnya semua sudah tampak kembali rapi, sehingga tidak menampakkan adanya tanda-tanda bekas mengalami kerusakan.
Terlepas dari hal itu, jika tenda-tenda dengan konstruksi berbentuk kerucut tersebut tetap dipertahankan untuk dipergunakan berjualan PKL, hal itu sangat berisiko. Apalag yang namanya musibah itu datangnya bisa setiap dan setiap waktu, maka tidak ada gunanya diperdebatkan, melainkan upaya penyelesaiannya bagiamana yang terbaik.
Ada beberapa alternatif, tetap mempertahankan tenda itu tapi konstruksinya bagian atap diperkuat dengan kerangka baja ringan, terutama antar jurai pada empat sisi.agar atap tenda bila trun hujan tidak menjadi tempat air. Berikutya, untuk lima tiang termasuk penyangga di tengah semua ditanam, dan terakhir menggantinya secara total dengan konstruksi beda dari yang sekarang.(sn)