Barongsai Kelenteng Hok Tik Bio Pati saat melakukan persiapan pertunjukan memeriuahkan penyambutan GTahun Baru Imlek 2570 beberapa waktu lalu.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Mersepons gagasan dan harapan Kabag Humas Setda Pati, Ahmadi, agar jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) dan para pengusaha ikut berpartisipasi aktif menggelar ”pemeriahan” Pusat Kuliner Pati, maka salah sorang pengusaha di Pati Eddy Siswanto pun menyatakan siap melaksanakan hal tersebut. Kesempatan yang dinilai tepat, yaitu saat pembukaan pusat kuliner yang berlokasi di bekas tempat penimbunan kayu (TPK) Perhutani KPH setempat.
Mengingat dia juga Ketua Umum Kelenteng se-Kabupaten Pati, maka dalam kesempatan pembukaan nanti akan menampilkan pertunjukan barongsai. Apalagi, seni budaya peninggalan leluhur suku bangsa Tionghoa di Pati ini mempunyai daya tarik tetrsendiri bagi masyarakat, sehingga jika digelar saat pembukaan pusat kuliner tetap akan menafik banyak pengunjung.
Apalagi, katanya, untuk kelengkapan perangkat kesenian tradisional itu, di Kelenteng Hok Tik Bio mempunyai koleksi tidak kurang dari 10 buah dengan warna dan karakter berbeda. Selebihnya, ada pula dua unit liong sehingga bisa dipentaskan untuk ikut meraimaikan suasana saat pembukaan pusat kuliner nanti.
Selama ditunjang dengan pertunjukan seni hiburan, maka dia optimistis akan mampu meramaikan lokasi pusat kuliner tersebut. ”Mari kita dukung program dan kebijakan Pak Bupati dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dengan sarana dan fasilitas yang sudah disediakan untuk para pedagang kaki lima (PKL),”ajaknya.
Koleksi dua liong saat hendak tampil dalam menyambut datangnya Tahun Baru Imlek 26570, milik Kelenteng Hok Tik Bio Pati.(Foto:SN/aed)
Itulah, masih kata pengusaha, Eddy Siswanto, wujud dan bukti pemikiran serta kebijakan terbaik dalam upaya untuk peningkatan perekonomian masyarakat Pati, dan juga memfungsikan fasilitas ruang publik, sepoerti Alun-alun Simpanglima sesuai peruntukannya. Dengan demikian, sudah semestinya jika masyarakat Pati juga mempunyai kepedulian yang sama.
Maksudnya, tidak perlu saling mencurigai hal-hal yang semestinya dilakukan sebagai pucuk pimpinan yang sudah berupaya memberikan hal terbaik bagi masyarakatnya. Dengan kata lain, hal-hal yang seharusnya mempunyai hubungan imbal-balik itu tidak ”digoreng-goreng” hanya karena kekhawatiran yang tudak beralasan.
Upaya dan kebijakan pemerintah kabupaten (pemkab) setempat dengan membangun fasilitas pusat kuliner untuk para PKL tersebut, harus dicoba dan dimanfaatkan untuk berjualan bersama-sama. Dengan demikian, pewngunjung yang selama ini menjadi pelanggannya pasti akan mengikuti ke mana PKL itu berjualan.
Dengan apa yang sudah coba dilakukan oleh teman-teman wartawan di Pati menyelenggarakan peringatan HPN di lokasi tersebut, disertai pertunjukan hiburan, maka pihaknya pun sangat mendukung, dan siap ikut menggelar pertunjukan barongsai. ”Jika itu bisa diagendakan secara maksimal, maka para pengunjung dari rumah sudah mempunyai angan-angan saat datang berkunjung di tempat itu tidak hanya sekadar menikmati sajian kuliner, tapi juga mendapat hiburan sebuah tontonan,”imbuh Eddy Siswanto.(sn)