Bupati Haryanto saat memberikan sambutan dan menggoreskan kuas di atas kanvas dalam Parade Seni dan Budaya oleh Rumah Seni Pati, di Pusat Kuliner bekas Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani KPH Pati, Sabtu (30/3) malam ini.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Saat hadir dan memberikan sambutan dalam Parade Seni dan Budaya ”Pati Guyub Rukun Nuswantara Sakkukuban,” malam ini, Bupati Haryanto mengingatkan bahwa dengan Seni-Budaya sebagai alat pemersatu. Yakni, untuk mempersatukan bangsa dengan empat pilar yang salah satu di antaranya, adalah bhineka tunggal ikha.
Karena itu, dengan kekayaan dan aneka ragam seni budaya kita ini jangan mudah dipecah belah hanya karena beda perbedaan pendapat seperti beda dalam pileg menjadi permasalahan di antara kita. Sehingga kita ini menjadi mudah diadudomba, dan kalau ada beda pendapat itu bisa diselaian dengan musyawarah bersama.
Demikian pula jika di kalangan para seniman maupun penggiat seni perbedaan pendapat itu sudah pasti, karena masing-masing mempunyai wilayah yang berbeda. Akan tetapi hal itu justru akan menjadi khasanah untuk menyatukan kebersamaan dan kerukunan, agar kita ini tetap dalam guyub rukun sebagaimana yang menjadi slogan dalam parade seni malam ini.
Apalagi, pihak Bidang Kebudayaan juga sudah menjadwal kegiatan kesenian baik mingguan, bulanan dan bahkan dalam satu tahun. ”Dengan demikian, semua kegiatan seni dan budaya akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam upaya menjaga tetap lestarinya seni budaya di Pati yang juga banyak ragamnya.
Tempatnya, masih kata Bupati, tetap di sini yang akan menjadi pusat kuliner dengan menempatkan para pedagang yang tidak terganggu oleh kepentingan lain. Sehingga para pedagang bisa berjualan kapan saja, tidak hanya di kalangan birokrat tapi juga di masyarakat jika ada hal-hal baru selalu was-was dan khawatir.
Bagi warga yang harus berjualan khawatir temopat ini sepi dan tidak laku, padahal upaya untuk terus membenahi apa yang kurang terus dilakukan. Demikian pula untuk upaya meramaikan tempat ini juga teris dilakukan dengan melibatkan para seniman dengan Bidang Kebudayaan Dinas Penxidikan dan Kebudayaan Kabuoaten Pati.
Jika pada hari pertama atau minggu dan pertama kondisinya seperti itu, nanti kita evaluasi bersama apa yang menjadi kekurangannya. ”Karena itu, bagi yang masih beda pendapat tentang hal tersebut tidak seharusnya menjadi masalah yang dibesar-besar-besarkan, tapi perlu dilakukan untuk memulainya baru tahu apa yang masih menjadi kekurangannya,”tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menyerakan sertifikat berdirinya grup-grup kesenian baru, dan juga disertai deklarasi damai para seniman yang hadir. Rangkaian penutup parade seni dan budaya juga dimeriahkan dengan pertunjukan barongan, barongsai, tari, dan diakhiri dengan oergelaran wayang kulit.(sn)