Anggota Pramuka Penegak Satuan Komunitas (Sako) Forum Wartawan Pati (FWP) tengah memprsiapan lokasi taman Kampus Kehidupan di lingkungan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati yang digagas sebagai Wisata Edukasi Anak.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Tahap demi tahap serta lambat namun pasti, Forum Wartawan Pati (FWP) bersama Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Penegak forum tersebut, terus berupaya menata kawasan lingkungan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati. Tujuan akhir diharapkan lokasi tersebut bisa dimanfaatkan sebagai tempat Wisata Edukasi Anak.
Sebab, di lokasi tersebut anak bisa mengenal lingkungan yang selama ini dikenal sebagai tempat untuk membuang, memproses, dan menimbun sampah dari kawasan perkotaan. Akan tetapi di sisi ;lain, anak juga bisa mengetahu dan belajar menanam dan mengenal berbagai jenis tanaman serta manfaat kegunaannya.
Termasuk di antaranya, kata Koordinator Penataan Kawasan Lingkungan tersebut, Ratna ”Bathok”, adalah tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Karena itu, kawasan lingkungan TPA itu bisa juga disebut sebagai ”Kampus Kehidupan”, sehingga bisa dimanfaatkan untuk belajar bersama oleh anak-anak kita.
Dengan demikian, ana-anak yang berkunjung ke kampus tersebut bisa belajar mengenal bagaimana lingkungan, di mana barang-barang bekas maupun limbah jika dikelola oleh tangan-tangan trampil tetap ada manfaatnya. ”Akan tetapi khusus proses untuk belajar masalah ini akan menjadi bagian akhir dari tahapan secara keseluruhan penataan kawasan tersebut,”ujarnya.
Lokasi untuk spot-spot berfoto swadiri (selfie) juga dipersiapan di lingkungan depan dan kini tengah dikerjakan oleh ahlinya secara sukarela.(Foto:SN/aed)
Maksudnya, masih kata dia, anak-anak bisa belajar mengolah limbah yang ada di lingkungan TPA menjadi barang-barang kerjinan akan dilakukan setelah penataan lingkungan kawasan ”Kampus Kehidupan” sudah tuntas. Karena setelah bagian depan layak dimanfaatkan oleh anak-anak ataiu pengunjung lainnya, maka penataan berikutnya berheser ke bagian tengah.
Untiuk lokasi ini sudah dipetakan , di antaranya mengubah brak tempat pertemuan menjadi sebuah galeri dengan tetap menggunakan bahan material alami. Hal terswjuga diikuti pembuatan gazebo, kandang satwa, pusat kegiatan produktif pengembangan usaha jamur, budidaya ikan dalam empang, serta kambing selfie.
Selebihnya di bagian paling belakang kawasan lingkungan ini akan dipersiapkan gardu pandang, dan temoat lesehan di atas pohon. Tak ketinggalan upaya mempercantik lingkungan dengan monumen juga menjadi bagian yang tak terpisahkan, dan memaksimalkan fungsi lahan yang tersedia untuk pengembangan tanaman peneduh dan buah-buahan.
Dengan demikian, jika tiba saatnya lingkungan tersebut bisa menjadi pusat kunjungan Wisata Edukasi Anak, maka untuk mengatur hal itu biar dilakukan oleh pihak yang berkomopeten. ”Tugas kami adalah menata sesuai dan sebatas kemampuan, karena yang penting a nak-anak bisa berwisata sambil belajar di alam terbuka,”imbuh Ratna.(sn)