Mengganjal; Hiburan Musik Dangdut Masih Didominasi dari Jawa Timur

Bupati Haryanto dan Deklarasi Daimai Seniman Pati dalam Parade Seni dan Budaya Pati Guyub Rukun Nuswantara Sakkukuban, di Pusat Kuliner Pati, Sabtu (30/43) malam ini.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Sampai saat ini ada hal yang masih dirasakan mengganjal pada diri Bupati Haryanto, karena pertunjukan hiburan musik dangdut yang berlangsung di Pati, masih didominasi grup-grup masik tersebut dari Jawa Timur. Yakni, Palapa dan Monata yang saat ini belum bisa dibendung.
Akibatnya, berapa banyak uang yang mengalir dari Pati ke daerah lain terutama bila saat Lebaran dan sesudahnya, grup-grup musik tersebut harus bermain di 50 s/d 60 titik. Padahal grup musik melayu di Pati jumlahnya juga cukup banyak, dari sisi penyanyi pun tidak kalah, demikian pula musisi/pemusiknya.
Ternyata, katanya saat memberikan sambutan dalam Parade Seni dan Budaya yang digelar Rumah Seni Pati bekerja dengan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabuoaten Pat, di Pusat Kulinber Pati, Sab(30/3) malam ini, Pati hanya kalah dalam soal sound system. ”Padahal, banyak pakar dan ahlinya juga, seoperti Mas Ryu,”ujarnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut adalah jajaran Forkopimda, di antaranya Dandim 0718 Pati, Letkol ARM Arief Darmawan dan Kapolres Pati, AKBP Jon Weslei, tokoh masyaratkat Eddy Siswanto, dan tokoh agama Kiai Happy Irianto. Selain itu hadir pula jajaran pmpinan OPD, werta tamu undangan.
Salah satu perupa di Pati, Wignyo yang melanjutkan melukis di atas kanvas dengan dasar gagasan goresan kuas Bupati Haryanto dan jajaran Forkopimda, menjadi lukisan gunungan.(Foto:Sn/aed) 
Karena itu, katanya lagi, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi grup-grup musik melayu di Pati. Yakni, untuk mengubah dominasi tersebut agar lebih mendapat kepercayaan dari masyarakat sehingga grup-grup musik yang tampil menjadi berubah dari Pati sendiri, agar tidak banyak dana dari masyarakat yang tersedot ke lain daerah.
Apalagi, di daerah grup musik  dari Jawa Timur tersebut tsebenarnya tidaklah banyak dikenal, tapi sebaliknya mereka terkenal di Pati. Dengan demikian, jika grup musik itu di Pati nanti ada yang terkenal hendaknya tetap ,menjaga konsistensi, dan jangan sampai mengecawakan masyarakat yang memberikan order untuk pentas.
Maksudnya, setelah terkenal hendaknya jangan terima job sana-sini, dan yang terjadi pada saatnya main sana tidak yang di sini pun tidak. Jagalah komitmen dan tanggung jawab untuk selalu menjaga kepercayaan masyarakat, dan jika Pati masih kalah dari sisi sound system hal tersebut hendaknya terus ditingkat sampai benar-benar maksimal.
Di sisi lain Bupati Haryanto juga mengingatkan, di Pati jumlah kesenian yang cukup banyak ternyata semua juga laku, sehingga tidak ada yang tidak laku. ”Apalagi, jumlah grup kesenian ketoprak yang cukup banyak semua juga laku, sehingga saat kami baru masuk ke tempat ini sudah ada warga yang meminta agar diselenggarakan hiburan ketoprak,”tambahnya.(sn)
Previous post Kekayaan Seni Budaya Sebagai Alat Pemersatu
Next post NEGERI SAMIN MILENAL MEREBUTKAN KETUA RW

Tinggalkan Balasan

Social profiles