Mulai Tahun Ini Jangan Harap Setiap Kota Bisa Meraih Adipura

Inilah proses penataan timbunan sampah di lokasi Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Mulai tahun ini pemberian penghargaan ”Kota Terbersih” berupa piala Adipura, tampaknya akan semakin sulit bagi kota dengan sebutan kecil, sedang, dan kota besar. Sebab, sistem penilaian menggunakan klasifikasi seperti dalam liga sepakbola, ada liga utama, liga I, II, III, dan di bawahnya.
Karena itu setiap kota yang sudah ditetapkan di liga utama atau liga strata lain di bawahnya tetap harus bisa memenuhi semua unsur komponen penilaian, salah satu di antaranya adalah TPA. Sedangkan TPA sendiri harus mempunyai kelengkapan persyaratan mendasar, yaitu tempat pemilahan sampah antara yang organik dan nonorganik.
Kendati TPA Pati saat ini adalah yang terbaik di Jawa, kata penanggung jawab TPA Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, dari Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) setempat, Sukiman, belum tentu bisa mendukung perolehan nilai untuk bisa meraih Adipura. Sebab, unsur TPA yang dinilai juga cukup banyak, salah stu di antaranya harus mempunyai tempat pemilihan sampah.
Di tempat ini sampah yang masih mempunyai nilai jual, menjadi hak para pemulung dan yang organik sendiri harus diproses lagi untuk dibuat pupuk organik. ”Karena itu, kami akan segera melengkapi ketentuan persyaratan tersebut dengan membuat bak-bak pemprosesan, dan dari proses itu yang tak boleh diabaikan adah bahan cairan yang dihasilkan,”ujarnya.
Cairan ini, katanya lagi, masih harus diproes untuk dijadikan pupuk cair, dan beruntung di Pati ada yang ahli melakukan hal itu. Ahli yang bersangkutan siap membantu dengan memberikan bekal pengetahuan hasil penelitian dan percobaan yang dilakukan selama ini, sehingga mudah-mudahan pada saat penilaian tahap akhir ketentuan dan syarat untuk TPA itu bisa terpenuhi.
Tidak hanya itu, TPA juga harus bisa melakukan inovasi untuk energi yang terbarukan dari bahan sampah, di antaranya adalah gas metahan. Dengan demikian, inovasi yang sudah pernah dicoba sebelumnya, seperti dari bahan plastik bisa diproses lagi menghasilkan bahan bakar bensin dan m,inyak tanah.
Hal itu baru penilaian yang berkait dengan pengelolaan TPA, belum unsur ketentuan dan syarat lain yang harus dipenuhi masing-masing kota yang mendapat nominasi peraih Adipura yang terkelompok seperti dalam liga sepakbola. Jika salah satu unsur syarat tidak bisa dipenuhi, maka jangan harap bisa meraih Adipura.
Apalagi, penilaian Adipura unsurnya tidak hanya dari kondisi TPA yang juga banyak disyaratkan dengan banyak ketentuan, tapi ada unsur kriteria lain. ”Hal itu termasuk kelengkapan syarat administrasi juga harus mendukung, dan jika salah satu unsur saja tidak bisa terpenuhi maka pembagian klasifikasi kota peraih Adipura  seperti dalam liga sepakbola tetap akan sulit,”imbuh Sukiman.(sn) 
Previous post Relokasi PKL Tak Perlu Menunggu Revitalisasi Alun-alun
Next post Banmus DPRD Pati Susun Agenda Kegiatan Bulan Ini

Tinggalkan Balasan

Social profiles