Pemerhati Fasilitas Publik di Pati Komplain Soal Jalan ke Lokasi Kolam Tambat Kapal

Kondisi akses ruas jalan menuju lokasi rencana pembangunan kolm tambat kapal di Juwana bila turun hujan  berlumpur, karena bagian lapis material batu pecah dan  pasir terkelupas.(Foto:SN/aed)
     

SAMIN-NEWS.COM  PATI – Salah seorang pemerhati fasilitas publik di Pati, M Hadi, Kamis (7/3) tadi pagi komplain ”Samin News” (SN) saat berada di Pulau Seprapat Juwana. Yang bersangkutan minta agar awak media mengecek langsung kondisi ruas jalan yang disebut-sebut sebagai pendukung rencana dibangunnya kolam tambat kapal di sekitar pulau tersebut.
Atas komplain tersebut maka pengecekan ke lapangan pun dilakukan, ternyata benar ruas jalan yang baru tahun lalu selesai dikerjakan bila selesai turun hujan becek dan berlumpur, karena bagian lapis material batu pecah campur pasir terkelupas. Akibatnya, sisa-sisa air hujan yang menggenang tidak bisa mengalir, sehingga bila ada kendaraan melintas di atasnya pun semakin memperparah kondisi ruas jalan itu.
Akan tetapi, kata dia, hal itu terjadi pada bagian ruas jalan sisi selatan jembatan, dan jembatan ke utara hingga sekitar Pulau Seprapat kondisinya terhitung masih lumayan. Padahal tahapan pelaksanaan pekerjaan tersebut sama, yaitu memang belum dilapisi aspal. sehingga dari sisi kualitas memang patut dipertanyakan.
Adapun yang dilakukan warga, terutama pemilik lahan tambak di lokasi tersebut ternyata ada yang mengambil inisiatif menguruknya dengan menggunakan material batu putih. ”Mungkin prinsipnya yang penting saat selesai turun hujan, ruas jalan tersebut tudak becek dan berlumpur,”ujarnya.
Akses ruas jalan menuju lokasi rencana pembangunan kolam tambat kapal, di sekitar Pulau Seprapat Juwana.(Foto:SN/aed)

Petugas lapangan Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabuoaten Pati, Samijan, ketika ditanya berkait hal tersebut tidak mengelak. Akan tetapi, katanya, pemerintah kabuoaten (pemkab)  tahun ini sudak mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7 miliar, untuk melanjutkan kembali peningkatan akses ruas jalan tersebut.
Selain untuk pengaspalan ruas jalan yang baru diperkuat dengan material batu pecah campur pasir juga  untuk memperlebar, dan memperkuat badan jalan tersebut. Khusus yang disebut terakhir ada yang harus diperkuat dengan konstruksi beton, yaitu pada lokasi selatan jembatan, serta pelebarannya pada sisi timur dioerkuat dengan pemasangan talut pengut.
Dengan demikian, seluruh badan jalan nanti secara bertahap akan bisa mencapai lebar maksimal 7 meter, termasuk pada tikungan jalan utara jembatan. Di lokasi tersebut  untuk memperlebar badan jalan juga harus dipasang talut penahan, karena bagian tepi kanan sudah berbatasan dengan bibir alur Kali Juwana.
Panjang takut di lokasi ini yang belum terpasng tinggal sekitar 60 meter, sehingga dalam tahun ini harus sudah tuntas. ”Untuk pelaksanaan pekerjaannya tentu tinggal menunggu selesainya lelang, dan sampai saat ini memang belum dijadwalkan masuk ke panitia lelang,”imbuh dia.(sn) , 
Previous post Kesemrawutan Juwana Tidak Hanya di Jalan, Alur Kali tak Jauh Berbeda
Next post Anggota Komisi II DPR RI Firman Soebagiyo Harus Kembali ke ”Kandang”

Tinggalkan Balasan

Social profiles