DKP Manfaatkan Kawasan Kampus Kehidupan Untuk Senam Bersama

Kawasan Lingkungan ”Kampus Kehidupan” kompleks Tempat Pemprosesan Akgir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margirejo, Pati juga layak untuk kegiatan berolahraga. Salah satu OPD yang  berolahraga bersama di lokasi itu, Sabtu (27/4) tadi pagoi adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM PATI – Satu di antara sekian organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Pati yang sejak awal responsip terhadap munculnya gagasan tentang ”Kampus Kehidupan” di lingkungan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, adalah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat. Respons kali pertama dilakukan dengan menebar benih ikan nila merah dan hitam sebanyak 3.000 ekor pada November Tahun 2017.
Untuk kolam/empoang tempat penebaran memanfaatkan Istalisasi Pengolahan Air Limnbah (IPAL) TPA model ”Sanitary Landfill”. Akan tetapi ikan-ikan tersebut gagal hidup menyusul air limbah tidak bisa netral, menysusul semua bak dipenuhi air hujan bercampur ”licit” sehingga ikan-ikan itu pun mati keracunan.
Di akhir Tahun 2018, kata Sekretaris Forum Wartawan Pati (FWP) Satriyo Abdi Nugroho, OPD yang bersangkutan juga kembali menebar jenis ikan yang sama, dan belum lama ini juga diikuti dengan penebaran benih ikan lele.. Sedangkan Sabtu (27/4) hari ini berolahraga senam bersama, dilanjutkan menikmati makan pagi ”nasi kulup” dan ikan asin, serta goreng ikan nila.
Ternyata, lokasi kawasan tersebut juga dinilai cocok untuk olahraga karena udara kawasan perbukitan di sekitarnya tampak ”ijo royo-royo”  sehingga udara sejuk pun cukup menyegarkan. ”Apalagi, lingkungan kampus tersebut saat ini juga mulai dilakukan penataan oleh sejumlah personel FWP dan beberapa seniman,”ujarnya.
Apalagi, masih kata dia, salah satu hasil penataan yang sudah siap menjadi pendukung lingkungan kampus adalah kolam terapi yang sudah beberapa hari terakhir ini dilakukan uji coba. Ternyata fasilitas tersebut cukup menarik minat warga berkunjung ke lokasi itu, terutama pada sore hari , sehingga sekarang pada jam-jam tersebut tak lagi sepi.
Karena itu, arena olahraga khususnya joging maupun lari juga akan segera dipersiapkan, yaitu joging atau lari mengelilingi perbukitan yang statusnya zona nonaktif untuk sampah. Berkait hal itu pihaknya mendapat bantuan dari pemerintah kabuoaten (pemkab) setempat, berupa material paviong block bekas bongkaran pelataran Alun-alun Simpanglima.
Jika upaya penataan lingkungan untuk berolahraga yang benar-benar murah itu bisa disediakan pihaknya, maka lingkungan kawasan kamous kehidupan benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat. Dengan demikian fasilitas publik milik pemerintah tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
Hanya masalahnya, upaya menata fasilitas olahraga itu, sesuai jadwal kira-kira baru bisa dimulai usai Lebaran. ”Sebab, saat ini kami masih berkonsentrasi untuk menata bagian depan yang di seberang jalan, agar anak-anak yang berkunjung tidak hanya sekadar bermain tapi bisa ikut berlatih menari, dan untuk kepentingan tersebut kami sudah melakukan penjajagan dengan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabuoaten Pati,”imbuhnya.(sn) 
Previous post Wisata Edukasi Anak Kampus Kehidupan Antara Harapan dan Kenyataan
Next post Suasana Pusat Kuliner Pati Dua Jam Lalu

Tinggalkan Balasan

Social profiles