Minggu Pagi Lingkungan Alun-alun Pati Mulai Dilakukan Pemagaran Keliling Lokasi

Sisi timur Alun-alun Simpanglima Pati yang akses jalannya masih lebar sehingga penjual jagung godog bisa memanfaatkannya sebagai tempat berjualan. (Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM PATI – Berakhirnya ”sejarah” para pedagang kaki lima (PKL) berjualan di Alun-alun Simpang Pati akan ditandai pada Mingg (21/4) pagi dengan pemasangan pagar keliling lokasi kawasan tersebut. Hal itu sebagai persiapan dimulainya proyek revitalisasi alun-alun tersebut dengan muara akhir, bahwa siapa pun masyarakat bisa merasa memiliki fasilitas publik dimaksud.
Pengertian memiliki dalam konteks ini, adalah untuk kepentingan bersama sesuai peruntukannya baik sebagai fasilitas tempat berolahraga pagi, dan berekreasi bersama keluarga sekaligus menata serta meningkatkan keindahan kota. Karena itu sebagai alternatif untuk menempatkan para PKL yang selama ini menempati beberapa lokasi fasilitas publik, baik alun-alun maupun pinggir jalan raya dalam kota dialihkan ke Pusat Kuliner Pati.
Mengingat hal tersebut, kata beberapa pemerhati fasilitas publik di Pati, dengan dimulainya pemagaran keliling lokasi alun-alun sebagai persiapan pelaksanaan pekerjaan pembangunan fasilitas umum tersebut, maka hal utama yang harus diperhatikan mulai sekarang, yaitu pemasangan pagar keliling lokasi itu sendiri. Biasanya, atau setiap tahun atau saat Hari Raya Idul Fitri, kawasan alun-alun menjadi tempat untuk Shalat Id bersama.
Untuk hari raya tersebut tahun ini jatuh pada awal Juni, sehingga pelaksanaan pekerjaan progresnya sudah mulai maksimal. ”Apalagi jika dikerjakan dengan sistem kerja lembur untuk jenis pekerjaan yang tidak berkait dengan teknis secara khusus, pasti akan cepat terselesaikan,”ujar salah seorang di antara mereka, M Hadi.
Akses ruas jalan sisi timur lingkungan Alun-alun Simpangliama Pati.(Foto:SN/aed)

Dengan demikian, katanya lagi, untuk jamaah Shalat Id dengan imam yang ada di Masjid Besar Ba’itu Nur, biasanya menggunakan akses jalan di kawasan lingkungan alun-alun. Sehingga dalam melakukan pemagaran keliling untuk akses jalan di sisi barat, jarak dari tepi pelataran alun-alun maksimal cukup dua meter.
Demikian pula yang di ruas jalan sisi selatan, sehingga kedua ruas jalan tersebut masih bisa ditempati jamaah Shalat Id cukup maksimal, karena bisa berderet dalam saf hingga depan pegadaian. Sedangkan yang di akses jalan sisi selatan mulai dari depan masjid ke timur hingga tikungan pertigaan masuk ke Pecinan.
Selebihnya jamaah bisa mengambil tempat di Jl Dr Sutomo, karena yang penting jamaah atau makmum masih bisa mendengar apa yang dilakukan oleh imam. Sebagai catatan, minimal tiga hariu sebelum pelaksanaan Shalat Id, semua akses jalan tersebut harus dibersihkan dengan cara disemprot dengan air menggunakan mobil tanki air atau pemadam kebakaran.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka pihak rekanan yang bertanggung jawab atas berlangsungnya pekerjaan proyek revitalisasi alun-alun hanya bisa menutup akses jalan sedikit lebih lebar atau sebagian badan jalan pada sisi utara atau depan Kantor Sekda, dan jamaah Shalat Id juga bisa mengambil tempat di halaman kantor tersebut. ”Selain itu akses jalan sisi timur juga bisa ditutup pagar pada sebagian badan jalan, sehingga di dalam pagar sisi utara dan timur bisa dimanfaatkan untuk menempatkan material,”imbuh M Hadi.(sn)
.
Previous post Wajah Depan Kawasan Kampus Kehidupan
Next post Sepuluh Menit Akan Segera Berlalu

Tinggalkan Balasan

Social profiles