Petugas rimbas pohon dari Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Rabu (10/4) tadi pagi hingga siang hari kembali memotong dahan dan cabang pohon trembesi di Pusat Kuliner Pati.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Patahnya dahan salah satu batang pohon trembesi tertua di Pusat Kuliner Pati, atau di bekas Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani KPH setempat mengharuskan para petugas rimbas pohon dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) kembali turun tangan untuk memotong dahan dan cabang pohon tersebut yang rawan patah. Sebab, di bawah kerindangan pohon tersebut saat ini sudah terpasang tenda untuk berjualan para pedagang kaki lima (PKL).
Jika sesuai informasi yang dihimpoun, bahwa perpindahan para PKL dalam upaya penataan tersebut akan dilakukan dalam waktu tidak terlalu lama, maka salah satu hal yang tetap harus diwaspadai adalah rawannya dahan pohon tersebut patah. Dengan demikian, para pedagang maupun pengunjung pusat kuliner tersebut nantinya tetap aman dan nyaman.
Hal itu sesuai penegasan Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin, bahwa dalam mempersiapkan dan penataan para PKL di lokasi tersebut, jika fasilitas maupun kepentingan lainnya belum maksimal agar benar-benar dimaksimalkan. Salah satu di antaranya, adalah mengurangi dahan dan cabang pohon yang tampak sudah rapuh.
Dengan demikian, saat lokasi Pusat Kuliner Pati itu sudah ditempati para pedagang maka pihak yang berkompeten diharapkan untuk selalu memantau kondisinya. ”Hal itu lebih-lebih bila melihat atau memghadapi tanda-tanda akan turunnya hujan, terutama yang biasanya diikuti dengan bertiupnya angin kencang,” harap salah seorang di lingkungan tersebut, Wicaksan.
Berkait dengan penyediaan fasilitas lampu di lingkungan itu, untuk lampu hias di sekeliling pagar pemasangannya sudah hampir selesai. Karena pemasangan lamopu dalam hiasan sangkar burung tersebut pemasangannhya di mulai dari tepi pagar sisi barat sudah belok ke timur dekat dengan rumah dinas di lingkungan bekas TPK itu.
Untuk kelanjutannya lampu yang kurang akan kembali dipasang hingga batas tepi pagar GOR, dan sudah barang tentu akan diserta pula pemasangan lampu penerangan pada dua pintu masuk maupun keluar di lingkungan itu. Yakni, di pintu sebelah barat dan juga di sebelah utara, sehingga akses pengunjung ke lokasi Pusat Kuliner Pati tidak tampak gelap.
Jika semua lampu penerangan sudah terpasang, maka lokasi pusat kuliner tersebut pasti akan tampak jelas dari Jl Tunggul Wulung. Apalagi, jika banyaknya rotokan daun trembesi tiap hari mulai dari sekarang terus dibersihkan baik pagi maupun pada siang hari, hal itu menyesuaikan kebutuhan maka lingkungan tersebut akan tampoak semakin bersih.
Sementara itu sesuai rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun 2018 dalam sidang paripurna DPRD Pati, Selasa (9/4) kemarin, untuk Urusan Wajib Bidang Kebudayaan, adalah agar Pemerintah Kabupaten Pati lebih menghidupkan kesenian dan kebudayaan daerah dengan cara mengadakan festival seni dan budaya. Tidak hanya itu, juga menyediakan panggung terbuka secara permanen di lokasi PKL, di TPK Puri.(sn)