Tahap Awal Revitalisasi dengan Membongkar Paving Block

Para pekerja tengah membongkar dan menaikkan ”paving block” bekas bongkaran pelataran Alun-alun Simpanglima Pati ke ”dump truck” pengangkut, Senin (29/4) tadi pagi.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Sesuai rencana kerja hari efektif proyek revotalisasi Alun-alun Simpanglima Pati, Senin (29/4) tadi pagi mulai dilakukan dengan pembongkaran ”paving block” pelataran alun-alun tersebut. Sebelum kedatangan alat berat ke lokasi itu, sedikitnya tigapuluh pekerja terlibat dalam pekerjaan itu yang dilakukan secara manual.
Kendatiu tidak menghadapi kendala, tapi pelaksanaan pekerjaan tidak begitu maksimal karena untuk membawa keluar material itu menggunakan ”dump truck” itu. Sehingga hal tersebut harus dilakukan secara manual pula, tapi setelah alat berat tiba di lokasi, maka untuk menaikkan material tersebut ke ”dump truck” bisa lebih cepat.
Hal itu dibenarkan pelaksana lapangan rekanan pemenang tender proyek untuk fasilitas publik tersebut, bisa bekerja lebih cepat. Selain alat berat ikut membantu pembomgkaran material ”paving block” di pelataran alun-alun, para pekerja masih tetap bekerja secara manual, sehingga alat berat tinggal mengikuti di belakangnya dan menaikkannya ke kendaraan pengangkut.
Untuk hari ini meterial jenis itu yang sudah terangkut keluar dari lokasi proyek tercatat sebanyak 11 ”dump truck”, dan semua menuju ke Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margiorejo, Pati. ”Hal tersebut sesuai perintah pejabat pembuat komitmen (PPK), bahwa material itu dimohon oleh teman-teman wartawan anggota Forum Wartawan Pati (FWP),”ujarnya.
Terpisah Sekretaris FWP, Satriyo Abdi Nugroho membenarkan hak tersebut, karena jauh sebelum peleksanaan pekerjaan dimulai pihaknya sudah memngirim surat permintaan bantuan material itu kepada Buoati dengan tembusan kepada Skretarus Daerah (Sekda) dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati. Material tersebut sangat dibutuhkan, karena saat ini pihaknya tengah beruoaya menata kawasan lingkungan ”Kampus Kehidupan” di lokasi itu.
Utamanya, masih kata dia, adalah untuk peninggian lantai galeri, gazibo, jalan setapak, dan monumen FWP. Selain itu juga jalan setapak untuk lokasi olahraga jalan kaki dan lari di bekas zona non-aktif sampah, yaitu sebuah perbukitan yang bisa dimanfaatkan olahraga bagi para pengunjung lingkungan ”Kampus Kehidupan.”
Selebihnya juga untuk penataan pelataran depan yang bagian atasnya akan dimanfaatkan tanaman peneduh berupa tanaman menjalar yang bisa dimanfaatkan untuk obat-obatan, yaitu binahong. Sebagai alas untuk menempatkan menjalarannya tumbuhan jenis perdu berkasiat untuk mengobat luka-luka baru itu pada rangkaian kawat yang dipasang membentang sepanjang 10 meter dengan ketinggian dari permukaan jalan sekitar 3 meter.
Saat setelah tumbuhan itu tumbuh menjalarnya cukup subur, harapannya pengunjung bisa membawa bibit tumbuhan obat-obatan itu untuk  ditanam di daerahnya. ”Pronsip kami, tanaman peneduh yang persiapan penanamannya sudah dilakukan, hal itu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,”imbuh Satriyo Abdi Nugroho.(sn)
Previous post Revitalisasi Alun-alun Efektif Dimulai Besok Pagi
Next post Barang Bekas Ini Jadi Menarik di Tangan Seniman Kampus Kehidupan

Tinggalkan Balasan

Social profiles