Pihak pengelola ”Kampus Kehidupan” Forum Wartawan Pati (FWP) mulai menata blok zona nonaktif bekas lokasi pembuangan sampah di Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati dengan memanfaatkan bekas bongkaran ”paving block” Alun-alun Simpanglima Pati.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM – Di mana ada kemauan di situ pasti ada jalan, begitu setidak-tidaknya ungkapan kaum bijak dalam upaya mendorong tumbuhnya kemauan bagi siapa saja. Utamanya tentu kemauan untuk mendorong siapa saja agar mempunyai kemaunan mewujudkan hala-hal yang berguna bagi masyarakat.
Terbukti, begitu kuatnya kemauan pengelola ”Kampus Kehidupan” untuk menata beberapa titik lokasi zona nonaktif, karena sebelumnya lokasi tersebut dimanfaat Pemerintah Kabuaten (Pemkab) Pati sebagai Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo. Dengan bantuan 33 dump truck ”paving block” bekas bongkaran pelataran Alun-alun Pati dari pemkab, material tersebut bisa dimanfaatkan lagi untuk menata kawasan kampus tersebut.
Karena itu, kata penanggung jawab penataan kawasan ”Kampus Kehidupan”, Sigit Pamungkas, jika ada yang mempertanyakan untuk apa Forum Wartawan Pati (FWP) menerima bantuan material sebanyak itu. Kendati material bekas, karena jumlah atau volumenya mencapai puluhan ”dump truck”, sudah barang tentu nilainya juga cukup besar.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pihaknya mempersilakan siapa saja agar mengecek langsung ke lokasi. ”Yakni, di kawasan lingkungan Kampus Kehidupan FWP, di kompleks Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Marorejo, Pati,” ujarnya.
.Saat ini, masih kata dia, meterial tersebut mulai dimanfaatkan untuk menata bahu jalan masuk ke lokasi kawasan Kampus Kehidupan, tapi baru satu sisi karena satu sisi lainnya masih digunakan menempatkan material itu. Pemanfaatan material untuk keperluan lain, di anataranya pembuatan gerbang masuk ke lokasi khusus olahraga, baik lari maupun sekadar jalan-jalan dan jogging.
Untuk lokasi itu terletak di salah satu zona nonaktif sebelah barat jalan masuk dengan putaran melingkar lebih dari 600 meter. Selain gerbang masuk lokasi tersebut dengan bentang 2 meter dan ketinggian 4 meter berbentuk gunungan itu bagian area olahraga dilengkapi pula pagar keliling, tanpa mengubah struktur tanah berbentuk perbukitan.
Sedangkan jalan melingkar yang khusus untuk berolahraga itu lebar dan tinggi rendahnya tidak sama, swehingga ada yang lebarnya mencapai 180 cm tapi ada pula yang 2 meter lebih. Di atas perbukitan tersebut, sebagian direncanakan sebagai lokasi bermain anak-anak, dan sebagian lainnya untuk pusat ”bank tanaman.”
Lokasi lain yang juga membutuhkan material bantuan pemkab, yaitu satu bukit zona nonaktif lainnya di sebelah timur, untuk membuat jalan lingkar keliling . ”Meterial tersebut juga dipersiapkan membuat monumen FWP, lantai galeri yang juga sekretariat FWP, saluran pembuang (drainase), dan juga lantai pendapa,”imbuhnya.(sn