Lampu Penerangan di Pusat Kuliner Pati Mulai Dimaksimalkan

Lampu penerangan di Pusat Kuliner Pati mulai malam ini sudah dimaksimalkan, termasuk lampu penerangan jalan umum (PJU), yaitu Jl Tunggul Wulung Pati.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Terhitung mulai Rabu (1/5) malam ini, lampu penerangan di Pusat Kuliner Pati, mulai dimaksimalkan sehingga para pengunjung maupun pedagang di dalamnya menyambut baik upaya pemerintah kabupaten (pemkab) setempat benar-benar serius dalam menangani relokasi para pedagang. Dengan lampu penerangan yang maksimal, maka kesan pengunjung ketika memasuki lokasi tersebut merasakan nuansa lain.
Ha;l itu sudah mereka rasakan sejak melintas di ujung selatan Jl Tunggul Wuilung, karena  biasanya tiap malam di ruas jalan itu penerangannya sangat minim, tapi saat ini sudah dimaksimalkan hingga beberapa meter sisi barat lampu pengatur lalu lintas di Perempatan Puri. Jika ada bagian ruas jalan yang PJU-nya belum maksimal, hanya pada titik jalan menikung dari jalan utama masuk ke jalan perkampungan Desa Puri.
Beberapa pengunjung saat ditanya berkait hal tersebut menhatakan, dengan ditambahnya lampu penerangan di lingkungan pusat kuliner itu, tentu memunculkan kesan adanya suasana lain. Daru pintu masuk di sisi barat, misaknya, lokasi tersebut sebelumnya hanya diberi poenerangan lampu hias berbentuk sangkar burung.
Akan tetapi malam ini sudah ditambah lampu penerangan, minimal pada dua titik sehingga lokasi perkir khusus kendaraan roda empat yang biasanya gelap pun mulai terang. ”Demikian pula, di lokasi parkir kendaraan roda dua di depan pintu masuk juga terdapat tambahan satu titik lampu baru,” ujar salah seorang di antara mereka, Slamet, warga Desa Sarirejo, Kecamatan Kota Pati.
Salah satu sudut area parkir kendaraan pengunjung di sisi utara halaman GOR  juga sudah terang benderang.(Foto:SN/aed)
Namun sayangnya, masih kata dia, yang belum tersentuh penanganan oleh pihak yang berkompeten, adalah soal arus lalu lintas yang melintas di ruas Jl Tunggul Wulung. Sebab, pada jam-jam tertentu ruas jalan tersebut masih didominasi kendaraan jenis truk dan bus, sehingga membutuhkan perhatian tersendiri.
Padahal, di ruas jalan tersebut merupakan pintu masuk pengunjung ke dalam area berjualan para pedagang. Untuk sementara ini, dalam kondisi seperti itu masih aman-aman saja, tapi kondisi rawan akan terejadi pada saat sore hari ketika pengunjung yang berpauasa hendak membatalkan puasanya di tempat kuliner itu.
Kondisi sama juga akan terjadi menjelang Lebaran dengan banyaknya warga perantau yang pulang kampung, pasti akan mencari tempat yang cocok untuk mengajak anggota keluarganya. Dengan demikian, kebiasaan baru mengambil langkah-langkah setelah terjadi insiden, utamanya kecelakaan semua baru mengambil langkah-langkah dadakan.
Jika tidak salah lihat, tambah dia, sejak dari ujung barat masuk Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati sudah terpasang rambu larangan kendaraan truk maauk kota, sehingga semua truk dari barat harus masuk ke JLS. ”Akan tetapi selamanya terjadi pelanggaran pun hanya didiamkan, sehingga pertanyaannya, ada apa di balik semua itu?”(sn)
Previous post Lampu Penerangan di Pusat Kuliner Pati Belum Maksimal
Next post Ini Truk-truk yang Dibiarkan Bebas Masuk Kota

Tinggalkan Balasan

Social profiles