Menanam Batang Pohon Pisang di Jalan Rusak, Itu Gagap Teknologi

Penggagas Sistem Informasi Jalan Raya Kabupaten (Sijaka) Pati, Hasto Utomo, Kepala Seksi (Kasi) Jalan Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati bersama beberapa personel anggota timnya.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Model protes atas terjadinya kerusakan ruas jalandi Kabupaten Pati  dengan menanaminya batang pohon pisang, dalam waktu dekat nanti tidak akan  terespons lagi pihak yang berkompeten. Yakni, Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati.
Lagi pula, model-model seperti itu sama saja dengan gagap teknologi (gaptek), karena kini tengah digagas dan dipersiapkan sebuah aplikasi yang siap menampung informasi terjadinya kerusakan ruas jalan kabupaten. Bahkan tim yang tengah mempersiapkan aplikasi tersebut juga cukup keren, yaitu ”Sistem Informasi Jalan Raya Kabupaten (Sijaka) Pati, dan penggagasnya tak lain Kepala Seksi Jalan Bidang Binamarga DPU setempat, Hasto Utomo.
Akan tetapi, kata yang bersangkutan, saat ini pihaknya bersama tim baru memetakan akses ruas jalan raya mana saja yang menjadi bagian dari sistem aplikasi tersebut. Sebab, sistem aplikasi ini nanti akan terintegrasi dengan aplikasi lain yang sudah ada sebelumnya, seperti Smart City yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
Tersedianya fasilitas jaringan tersebut, maka setiap warga bisa mengakses menggunakan fasilitas HP android maupun fasilitas lain, baik komputer, laptop, dan notebooks. ”Syaratnya, setiap penyampai informasi tentang kondisi jalan raya harus menyertakan identitas diri masing-masing, yaitu Kartu Tanda Penduduk (KTP) Eelektronik,”ujarnya.
Hal itu, masih kata dia, untuk menghindarkan agar iniformasi tentang kondisi jalan raya di Kabupaten Pati yang disampaikan, cukup jelas data-datanya karena harus disertai pula foto (gambar) tentang kondisi kerusakannya. Mengingat aplikasi program tersebut terintegrasi dengan jajaran terkait, maka tindak lanjut penanganannya secepatnya akan dilakukan.
Paling tidak tim akan mengecek langsung ke lapangan, untuk menghitung volume kerusakan itu berapa karena hal tersebut anggaran perbaikannya. Sehingga tidak hanya sekadar informasi kondisi kerusakan lengkap dengan gambarnya, tapi harus dilakukan pengecekan ke lapangan sehingga data tentang kondisi kerusakan benar-benar maksimal.
Dengan kata lain, aplikasi tersebut adalah untuk mengakses masuknya informasi kondisi jalan raya di Kabupaten Pati. Sehingga hal tersebut akan ditangani lebih cepat dibandimng pola-pola menanam batang pohon pisang di lokasi kerusakan, dan menunggu sampai masqalah itu diekspose dalam pemberitaan media massa.
Mengingat di Kabupaten Pati ini mempunyai 560 lebih ruas jalan, untuk sementara ini belum bisa diakses dalam program Sijaka ini secara keseluruhan. ”Sebagai uji coba tahap awal ini, cukup dengan 25 ruas jalan, dan hasilnya nanti akan dievaluasi sistem tersebut benar-benar efektif dan dampaknya memudahkan masyarakat dalam menyampaikan informasi,”imbuhnya.(sn)
Previous post Penggunaan Daya Listrik di Pusat Kuliner Pati Tanpa Kendali
Next post Lebih dari 100 Pekerja Dikerahkan Menggarap Proyek Revitalisasi Alun-alun Pati

Tinggalkan Balasan

Social profiles