Suasana penyelenggaraan Pasar Murah di halaman Klenteng Hok Tik Bio Pati, Minggu (19/5) tadi pagi.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Didukung ibu-ibu Bhayangkari, Persit KCK dibantu Pramuka Penegak anggota Satuan Komunitas (Sako) Forum Wartawan Pati (FWP), sejumlah suster serta beberapa pihak lainnya, penyelenggaraan Pasar Murah Kelompok Gusdurian Pati patut diacungi jempol. Sebab, harga barang-barang kebutuhan Lebaran memang diojual dengan harga yang benar-benar sangat murah.
Sebab, pihak penyelenggara sama sekali tidak berkeinginan memngambil keutungan dari hasil penjualan, baik gula pasir, sirup, minyak goreng dan berbagai jenis kue kaleng. Bahkan dari sisi pembeli/pengunjung pun tidak berjubel dan saling berdesakan, tapi datang dengan rombongan kecil dan selesai dilayani kemudian membayar, tapi disusul kedatangan pembeli lainnya.
Koordinator Gusdurian Pati, Eddy Siswanto selaku penyelenggara ketika ditanya tidak mengelak, bahwa dalam penyelenggaraan pasar murah pihaknya memang menjauhkan diri dari maksud mengambil keuntungan atas barang yang dijual. Sebab, pasar murah yang digagas dan diselenggarakan setiap menjelang Lebaran, memang benar-benar untuk membantu warga yang kurang beriuntung dalam kondisi ekenomi keseharian.
Karena itu, sistem pembelian benar-benar dicermati dengan seksama berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya. ”Tidak hanya itu, bagi warga yang sudah datang membeli pun kami beri tanda tinta secara khusus sebagaimana daam pelaksanaan pemilu,”ujarmya.
Hal tersebut, katanya lebih lanjut, semata-mata agar tidak terjadi pembelian berulang-ulang atas orang yang sama dengan maksud agar pembelian pengunjung benar-benar merata. Dengan demikian setiap pengunjung yang hendak membeli, satu orang hanya bisa membeli satu jenis barang, tak boleh lebih. Akan tetapi, jika hendak membeli barang jenis atau merk produk makanan yang dijualdipersilakan.
Semisal, pengunjung hanya bisa membeli gula pasir satu orang satu kemasan ukuran satu kilogram. Akan tetapi mereka masih bisa membeli barang jenis lain, seperti minya goreng juga hanya satu kemasan, dan masih boleh membeli barang jenis lain juga hanya satu, sepeerti sirup dan yang lainnya.
Berkait dengan harga jual, berdasarkan pembelian barang yang dilakukan pihaknya untuk menjualnya di pasar murang, langsung dipotong harga pokoknya hingga 20 persen. Karena itu, jika saat ini harga satu kilogram gula pasir dibeli dengan harga Rp 12.500 per kilogram, maka penjualannya di pasar murah hanya Rp 10.000/kilogram.
Selebihnya, minyak goreng 0,9 liter dibeli dengan harga Rp 9.000 maka barang komuditas itu dijual di pasar murah hanya Rp 7.000/kemasan. ”Demikian pula kami membeli sirup marjan dengan harga di atas Rp 19.000 lebih, kami menjualnya ke pengunjung hanya Rp 14.000,”imbuh Eddy Siswanto.(sn)