Bupati Haryanto; Media Tidak Perlu Menyanjungnya Tapi Tulis Apa Adanya

Bupati Haryanto bersama Forkopimda dan jajaran OPD saat ber-halalbihalal dengan anggota Forum Wartawan Pati (FWP) di ”Kampus Kehidupan” kawasan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, Jumat (28/6) siang kemarin.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM PATI – Saat berhalal bihalal dengan awak media anggota Forum Wartawan (FWP) Pati, di ”Kampus Kehidupan” kawasan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, Jumat (28/6) siang kemarin, Bupati Haryanto menegaskan, media tidak perlu menyanjung-nyanjungnya, tapi tulis apa adanya. Sebab, dia juga tidak alergi terhadap kritik karena kritik itu mengingatkan, apa yang masih kurang untuk lebih ditingkatkan.
Selain itu, katanya lagi, apa yang belum benar untuk dibenahi, tapi kalau sedikit-sedikit mengkritik itu bukan mencari jalan pemecahan. Sebab, informasi maupun kritik dari masyarakat melalui medsos  saja selalu diperhatikan, tapi kalau sudah menyangkut hal-hal berkait dengan anggaran tentunya harus sabar, karena kalau minta seketika ditindaklanjuti uangnya dari mana.
Di sisi lain Bupati juga mengingatkan, untuk pemberitaan juga harus dilakukan konfirmasi dengan pihak terkait, seperti pimpinan OPD. Memang ada hak jawab, tapi berita yang pertama sulit untuk dihilangkan dengan berita berikutnya, seperti berta medsos yang viral soal lamaran dengan mobil mewah yang belakangan bermasalah.
Akan tetapi pihak laki-laki yang bersangkutan, ternyata tidak bersalah karena mobil tersebut dibeli resmi dari dealer. ”Benar demikian, ya Pak Kapolres,”tanya Bupati kepada Kapolres AKBP Jon Wesley Aryanto yang juga hadir dalam acara halal bihalal tersebut bersama Dandim 0718 Pati, Letkol Arm Arief Darmawan, Wakil Bupati Saiful Arifin, Sekda Suharyono, dan wakil dari Pengadilan Negeri (PN) Pati.
Lingkungan ”Kampus Kehidupan” Forum Wartawan Pati (FWP) di kawasan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati yang terus berbenah.(Foto:SN/aed)   

Dalam kesempatan sama, Bupati juga mengapresiasi apa yang dilakukan para pegiat lingkungan dari FWP  yang terus melakukan penataan kawasan tersebut. Sehingga kondisi lingkungan bekas tempat penimbunan sampah dan selama ini terkesan sebagai kawasan kumuh, kenyataannya sekarang berbeda jauh.
Kendati yang dimanfaatkan untuk keerluan tersebut dari bahan-behan bekas, seperti ”paving block” bongkaran dari Alun-alun Simpanglima, ternyata masih ada manfaatnya. ”Jika material tersebut tidak dimanfaatkan, justru akan menjadi material urukan,”imbuhnya.(sn) 
Previous post Breaking News; Putusan MK =Kemenangan Seluruh Rakyat Pemilik Sah Republik Ini
Next post Kesempatan Melanggar Tinggal Satu Hari

Tinggalkan Balasan

Social profiles