Ini sebuah proyek berbiaya lebih dari Rp 10 miliar rupiah disebut-sebut sebagai proyek Pembangunan Gedung Kantor Bappeda Kabupaten Pati yang berlokasi di lingkungan Badan Penanggulangan Bencanba Daerah (BPBD) setempat, di pinggir jalan raya Pati-Kudus.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Lagi-lagi ditemukan rekanan pemenang tender di Kabupaten Pati, lalai dan abai memasang papan nama sebgai keterbukaan informasi terhadap publik, bahwa proyek tersebut bersumber dari pajak rakyat. Akan tetapi, tidak tersedianya papan proyek yang bisa menjelaskan kepada masyarakat proyek tersebut patut dipertanyakan, ada maksud apa sebenarnya di balik semua itu.
Padahal pelaksanaan pekerjaan awal sudah dimulai rekanan pemenang tender yang bersangkutan sehingga masyarakat seharusnya bisa mengakses informasi, proyek apa yang sebenarnya tengah dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, mulai besaran anggarannya, waktu pelaksanaan hari kalender sampai nama perusahaan serta alamat rekanan pemenang tender harus diketahui secara terbuka oleh masyarakat. Akan tetapi, proyek yang kini tengah berlangsung di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, sama sekali tidak me,masang papan nama proyek dimaksud.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun ”Samin-News” menyebutkan, proyek yang kini tengah melakukan pemancangan untuk kolom maupun dasar pondasi tersebut, adalah pembangunan Gedung Kantor Bappeda. Dengan demikian, di lingkungan lokasi tersebut bertambah satu lagi fasilitas kantor baru yang cukup representatif.
Hal itu bisa dilihat dari alokasi anggaran yang disebut-sebut mencapai Rp 10 miliar lebih, atau tepatnya Rp 10.252.056.369. Sedangkan. Sedangkan pagu anggaran atau harga perkiraan sendiri (HPS) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati mencapai Rp 11.824.895.723.
Itu artinya, dari pelaksanaan lelang terbuka sistem elektronik antara HPS dan nilai evaluasi terdapat sisa pagu sebesar Rp1.572.839. Sedangkan rekanan pemenang dalam teder lelang itu disebut-sebut berasal dari Semarang (Kota), dan data yang lain seperti berapa hari kalender untuk menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut tidak jelas.
Salah seorang mengaku bernama Agung ketika ditanya berkait hal tersebut mengatakan, benar bahwa proyek itu merupakan pembangunan Gedung Kantor Bappeda. Bahkan yang bersangkutan menanyakan apakah sudah minta izin ke Bappeda, dan siapa personel Bappeda yang mengizinkan.
Khusus yang berkait dengan pemasangan papan nama proyek, dia yang mengaku bagian keuangan tapi tidak menjadi bagian dari manajemen perusahaan rekanan itu mengatakan, sudah diorderkan sejak Rabu lalu, tapi sampai hari ini belum jadi. Sebab, untuk memesan papan proyek yang selesainya bisa lebih cepat, dia tidak tahu di tempatnya.karena bukan warga daerah Pati.
Ditanya lagi menyangkut kedudukannya, Agung kembali menegaskan bahwa bagian keuangan itu tidak ada hubungannya dengan rekanan. ”Urusan kami di sini adalah menyediakan kebutuhan keuangan, untuk keperluan apa saja yang dibutuhkan oleh proyek,”katanya.(sn)