Panitia tak Jamin Keamanan; Izin Pertunjukan Dangdut Jangan Harap Bisa Keluar

Kapolres Pati AKBP Jon Wesley Aryanto.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Ini sikap tegas dan tak ada kompromi Kapolres Pati, AKBP Jon Wesley Aryanto berkait dengan permohonan izin penyelenggaraan pertunjukan musik dangdut untuk acara syawalan. Yakni, jika panitia yang mengajukan izin tidak menjamin personel keamanan internal, jangan harap izin tersebut akan dikeluarkan.
Di sisi lain, Bupati Haryanto bersama jajaran Forkopimda saat menjemput para pemudik gratis warga Pati yang difasilitasi pemerintah kabupaten (pemkab) setempat, di Terminal Kembang Joyo atau Terminal Sleko beberpa waktu lalu, sudah ”wanti-wanti” kepada warganya. Uang hasil menabung sedikit demi sedikit saat merantau, hendaknya jangan digunakan untuk menyelenggarakan dangdut.
Sedangkan Kapolres menegaskan hal tersebut, di sela-sela kesempatan ”open house” di kediamanya, saat Lebaran hari pertama beberapa waktu lalu. Jika kepolisian ,menuntut adanya jaminan personel keamanan internal panitia, katanya, hal itu bukan berarti polisi lepas tanggung jawab, tapi dengan adanya jaminan personel keamanan panitia maka jika sampai terjadi hal-hal tak diinginkan, panitia harus bertanggung jawab sepenuhnya.
Untiuk petugas keamanan dari jajaran kepolisian, hal itu sudah pasti sehingga saat bertugas di lapangan bisa saling bahu membahu. ”Semua ini belajar dari pengalaman sebelumnya, sehingga pertunjukan musik dangdut yang seharusnya menghibur masyarakat berubah jadi sesuatu masalah yang merepotkan kami,”tandasnya.
Menjawab pertanyaan, Jon Wesley menambahkan, situasi selama berlangsungnya malam Lebaran aman terkendali. Akan tetapi, dia merasa kecolongan dengan terjadinya peristiwa antara warga Desa Guyangan dengan Kertomulyo, Kecamatan Trangkil,karena waktu itu pihaknya lebih berkonsentrasi di wilayah Pati selatan.
Terciptanya situasi aman dan terkendali, karena pihaknya pun tak kenal kompromi terhadap siapa saja yang selama ini masuk daftar pencarian orang (DPO) terpaksa ”dikandangkan.” Sehingga banyak di antara mereka yang tidak berani pulang, dan itu lebih baik ketimbang membikin masalah di Pati yang selama ini sudah cukup kondusif.
Hal lain yang muncul pada malam Lebaran, pihaknya terpaksa membubarkan kelompok dengan alasan takbir keliling, tapi justru adu kerasnya  suara sound system. Lebih memprihatinkan lagi, yang dibawa keliling itu bukan takbir tapi musik dangdut, dan dipastikan juga diikuti dengan menenggak miras.
Karena itu, operasi salah satu penyakit masyarakat (pekat) berupa minuman keras (miras) juga dilakukan. ”Para penjualnya mengira setelah pemusnahan miras kami akan berhenti beroperasi, tapi hal itu tetap kami lakukan dan berhasil menyita sedikitnya 250 botol miras berbagai merk,”imbuh Jon Wesley. 
Previous post Lumayan Bisa untuk Garasi Truk
Next post DPRD Pati; Hari Pertama Masuk Kerja Langsung Rapat Paripurna

Tinggalkan Balasan

Social profiles