Puncak acara sedekah laut (biasanya) berlangsung sepekan setelah Lebaran Idul Fitri juga dikenal dengan Pekan Syawalan. Dalam kesempatan tersebut, dilakukan larung sesaji ke laut lepas berupa kepala kerbau, dan kelengkapan sesaji lainnya.
Hal itu, kata Bupati Haryanto, sudah menjadi tradisi di kalangan nelayan yang dilaksanakan sepekan setelah Idul Fitri. Maksud dan tujuannya tak lain sebagai wujud syukur nelayan, karena mendapat mendapat anugerah hasil laut selama setahun terakhir, sekaligus wujud syukur atas berkah Tuhan di laut.
“Jadi kita ini orang jawa tidak bisa meninggalkan adat dan budaya kampung nelayan, lebih-lebih karena kita tidak menanam tetapi bisa memanen itu berkat kemurahan Allah SWT”, terang Haryanto.
Dalam kesempatan sama Bupati juga mengingatkan kepada masyarakat, karena dulu saat Kapolda Jateng dan Pangdam berkunjung ke Juwana berlangsung dialog berkait normalisasi alur Kali Juwana. ”Karena itu kami minta dukungannya agar normalisasi berjalan dengan lancar”, imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bendar Sutopo, mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas kerjasama antara pihaknggya dengan beberapa kepala desa tetangga. Masing-masing Bajomulyo, Bumirejo, Trimulyo, dan Kedungpancing. ”Melalui kerja sama tersebut, kegiatan sedekah laut hari ini diberi kel;ancaran, keselamatan, ketertiban, dan keamanan, dan mari kita doakan agar nlayan mendapatkan rezeki yang melimpah,”harapnya.(sn-fn3/fn/mk).