Saatnya Jalan Nasional Dilengkapi Median Jalan

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati, Sudarlan (atas) dan perilaku para pengguna jalan yang berkendara saat melaju di jalan nasional Pati-Kudus KM 3,5 (bawah).(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM – BERAPA pun ruas jalan dilebarkan tapi budaya berlalulintas di jalan raya masyarakat kita tetap patut diberikan catatan, karena upaya menyadarkan diri untuk menghargai sesama pengguna jalan masih patut dipertanyakan. Sehingga yang sering terjadi justru ”human error” , adalah faktor penyebab utama terjadinya kecelakaan di jalan raya.
Karena itu, penempatan sarana pendukung untuk fasilitas jalan raya, dan salah satu di antaranya adalah jalan nasional, yaitu penambahan median jalan. Sebab, fasilitas tersebut untuik membatasi ruang gerak para penggunanya yang datang dari arah berlawanan saat berkendara, agar tidak mengambil posisi terlalu ke kanan.
Selama hanya dilengkapi marka, meskipun lurus sejajar tanpa putus, perilaku kita tetap akan mendahuli kendaraan yang di depan. Sebab, ruas jalan nasional selain terdiuri dariu dua jalur, masing-masing jalur terbagi menjadi dua lajur, tapi tahu kalau akses jalan dari arah sama itu hanya dua lajur, tapi setiap ada kesempatan dan menurut kita merasa aman, maka tancap gas untuk mendahului kendaraan di depannya pun dilakukan.
Padahal, apa yang kita lakukan itu sebenarnya sudah berpoindah ke lajur untuk laju kendaraan dari arah berlawanan. Perilaku berlalulintas di jalan raya seperti ini, bisa kita lihat sehari-hari sehingga bila tiba-tiba di depannya ada pengguna jalan yang berkendara motor hendak belok maupun memotong jalan, maka tabrakan cukup keras pun tak bisa dihindari.
Untuk akses ruas jalan nasional di Pati yang kerap memicu terjadinya kecelakaan, adalah ruas jalan raya Pati-Kudus. Tepatnya pada KM 2, depan SPBU Plangitan dan korbannya pasti pengguna jal;an yang hendak menuju atau keluar dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, sehingga alangkah baiknya jika mulai dari ujung jalan hendak masuk maupun keluar dari SPBU dipasang median jalan.
Ini juga salah satu perilaku buruk para pengguna jalan yang berkendara motor, meskipun disediakan fasilitas jalur lambat, tapi karena merasa paling berani melanggar aturan pun nekat malaju di jalur cepat ruas jalan nasional Pati-Kudus.(Foto:SN/aed) 

Jika perlu pemasangan median jalan tersebut dilakukan di ruas jalan nasional yang masuk wilayah Pati, atau dari lokasi depan SPBU Plangitan hingga perbatasan Pati-Kudus, di Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo. Sebab, sepanjang ruas jalan nasional ini rawan kecelakaan, apalagi jika kendaraan jenis truk juga masih diberi kesempatan masuk kota.
Hal itu sudah bisa dipastikanancaman terjadinya kecelakaan tak bisa dihindari, karena sikap merasa kendaraannya berukuran besar, maka terhadap pengendara lain pun tak peduli. Jika bicara soal contoh kasus ini, memang paling rawan adalah di jalur Pati-Juwana, lebih-lebih di malam hari, dan juga sama sekali tidak ditunjang dengan median jalan.
Selain itu juga tidak gtersedia jalur lambat, meskpun pengguna jalan yang berkendara motor sudah turun dari jalan berbeton ke jalan beraspal yang sebenarnya bukanlah jalur lambat, melainkan bahu jalan yang ditopang dengan lapisan aspal, karena itu tidak ada rambu dengan tanda panah lengkap dengan gambar pengendara motor harus lewat di bahu jalan tersebut.
Berkait dengan masalah pemasangan median jalan nasional, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati, Sudarlan menyatakan sependapat, bahwa median jalan tersebut sangat dibutuhkan di ruas jalan nasiopnal. ”Rencana tersebut memang pernah digagas, tapi sampai sekarang tidsk ada kelanjutannya.”(Ki Samin)

Previous post Polsek Gunungwungkal Perbaiki Rumah Warga yang Nyaris Roboh
Next post Siapa yang Akan Mengikuti Jejak Kapolsek Gunungwungkal

Tinggalkan Balasan

Social profiles