Pulau Seprapat menjadi salah satu bagian dari rangkaian acara Sedekah Laut, warga Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati (atas). Salah seorang tokoh masyarakat desa setempat, H Djamari.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Desa-desa kawasan pantai utara (Pantura) timur Jawa Tengah yang tiap tahun menggelar acara tradisi Syawalan atau ada yang menyebutnya pula sebagai Sedekah Laut, dari sisi pembiayaan bisa dipastikan belum ada yang menyamai Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati. Sebab, desa nelayan ini warganya berpenghasilan besar dari hasil laut, baik sebai juragan kapal penangkap ikan maupun nakhoda, dan anak buah kapal (ABK).
Dengan demiian, masing-masing kelompok itu akan menghimpun dana sendiri-sendiri, dan untuk Sedekah Laut kali ini dana yang terhimpun diperkirakan lebih dari Rp 1.000.000.000. Dari jumlah tersebut paling banyak dialokasikan untuk memberikan santuan kepada warga yang kurang beruntung di Juwana dan sekitarnya, termasuk pemberian santunan untuk anak-anak yatim.
Salah seorang tokoh masyarakat desa setempat, H Djamari, acara apa saja untuk memeriahkan agenda tradisi (biasanya) sepekan setelah Lebaran itu pasti diselenggarakan. Di antaranya, Kamis (13/6) hari ini adalah di makam Syeh Abdul Rahman yang haulnya ke-19 diperingati tahun ini, di Pulau Seprapat.
Nama lain dari Syeh Abdul Rahman, adalah Lodang Datuk Wali Jaka yang makamnya sudah ada di pulau tersebut sejak puluhan atau bahkan ratusan tahun lalu. ”Bukti akan hal itu, adalah tumbuhnya pohon-pohon tua, dan konon pulau tersebut sebelumnya berada di tengah-tengah alur Bengawan Silugonggo, atau sekarang dikenal dengan Kali Juwana,”ujarnya.
Kapal penangkap ikan bila menjelang hingga pasca-Lebaran seperti sekarang banyak juga yang sandar di dermaga tambat Pulau Seprapat.(Foto:SN/aed)
Puncak acara Pekan Syawalan di Bendar, katanya lagi, adalah Minggu (16/6) dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau ke laut. Sesaji tersebut dikemas dalam replika kapal penangkap ikan dan dibawa ke laut menggunakan kapal penangkap ikan yang swekaligus juga mengangkut para pengantar larung sesaji itu.
Sedangkan rangkaian acara untuk memeriahkan perayaan tradisi nelayan tersebut sudah dimulai beberapa hari lalu. Di antaranya, pertandingan bola voli antarklub di Jawa Tengah dengan hadiah jutaaan rupiah, dan bahkan panitia juga menyediakan hadiah ekstra setiap pertandingan bagi yang berhasil mengalahkan lawan mainnya.
Rangkaian acara lainnya, menghadirkan Raja Dangdut Rhoma Irama hanya khusus saat penyerahan santunan. Karena hal itu tidak hanya dilakukan kelompok ABK maupun nakhoda, melainkan juga para juragan kapal, sehingga nilai santunannya saja mencapai Rp 300.000.000, semoga hal itu membawa berkah.
Pada puncak acara hari Minggu itu, banyak digelar tontonan mulai pagio hingga malam hari, baik ketoprak, wayang kulit, dan barongan. ”Tak ketinggalan pertunjukan musik dangdut di pinggir alur Kali Juwana,”imbuhnya.(sn)