Direktur CV Anugrah Sinar Laut, Ir H Ali Mahdi (atas) dan masuknya pembelian produksi garam rakyat di Pati oleh perusahaan yang bersangkutan (bawah).(Foto:SN/dok-sn-aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Sebagai bukti dan tanggung jawab perusahaan garam CV Anugrah Sinar Laut di Juwana terhadap produksi garam rakyat, sejak dua pekan lalu perusahaan itu sudah mulai melakukan pembelian garam produksi petani, di sentra-sentra penghasil garam, Selain di wilayah Kecamatan Batangan juga di Juwana, Wedarijaksa, dan Kecamatan Trangkil.
Hal tersebut juga sekaligus sebagai jawaban atas keraguan sementara kalangan yang menganggap bahwa selama perusahaan itu membuka kegiatan usahanya di Pati, isi gudangnya tidak ada sebutir pun garam yang dibeli dari para petani. Akan tetapi apa yang sudah dilakukan selama ini, semuanya sudah memberikan jawaban atas apa yang dipertanyakan.
Dijumpai berkait dengan permasalahan yang beberapa waktu lalu pernah mencuat dan mengganngu kelancaran usahanya, Direktur CV Anugrah Sinar Laut, Ir H Ali Mahdi menegaskan pihaknya tidak menginginkan permasalahan itu menjadi berkepanjangan. Sebab, yang terjadi sebenarnya hanya sedikit kekurang, bukan pelanggaran atas ketetuandan aturan yang arus dipatuhi.
Sedangan yang berkait dengan pembelian produksi garam rakyat, tambahnya, selama syarat produksi garam itu terpenuhi tetap akan dilakukan, ”Sebab, usaha kami ini bergerak di bidang usaha garam industri, karena kebutuhan akan garam tersebut rata-rata per tahun mencapai 2 juta ton, dan garam konsumsi per tahun rata-rata hanya 600.000 ton,”ujarnya.
Seorang petugas tester di CV Anugrah Sinar Laut melakukan tes garam rakyat harus dibeli, dan jika memenuhi syarat langsung masuk ke penimbangan, baru berikutya kebgudang penyimpanan.(Foto:SN/dok-aed)
Berdasarkan kondisi tersebut, katanyalebih lanjut, pihaknya sengaja hadir di tengah-tengah petani pemproduksi garam rakyat. Pertimbangannya, jika garam rakyat hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi maka, persaingan dalam penjualan tidak akan bisa maksimal sehingga tahap demitahap usaha industri garam rakyat harus didorong masuk ke proses produksi garam industri.
Satu hal yang menggembirakan, sekarang juga mulai bermunculan usaha kecil menengah yang sudah mencoba mengolah garam rakyat sebagai garam industri. Dengan demikian, satu hal yang harus benar-benar dijaga tetu masalah kualitas, agar antara perusahaan yangsatu dan lainnya saling bersaing secara sehat.
Karena itu, dalam hal pembelian produksi garam petani pihaknya juga harus mengimbangi pembelianoleh para pegusaha lain.Sehingga tidak asal membeli berapa pun produksi garam petani, melain juga mengingat berapa kebutuhan yang harus tersedia di perusahaannya. Demikian pula soal harga pembelian, adalah tergantung kualitas barangnya.
Semisal, untuk kualitas K2 dengan kadar air yag rata-rata masih cukup tinggi, yaitu 12 persen harga saat ini Rp 600 [er klogram, K2 + Rp 625 per kilogram dan K1 Rp 700 per kilogram. ”Masih ada satu kualitas lagi yaitu yang super premium Rp 750 per kilogram, tapi jika kualitas tersebut utuk butir-butir kristalnya benar-benar maksimal, kami menambahnya menjadi Rp 800 per kilogram,”imbuh Ali Mahdi.(sn)