Himpun Iuran Anggota untuk Beri Bingkisan Warga Kurang Mampu

Kapolsek Gunungwungkal, Iptu Agus Pranowo bersama anggota saat mengantar bingkisan kepada salah seorang warga kurang mampu di wilayahnya.(Foto:SN-dok-aed


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Tahu belum tentu mau tahu dan mau peduli tentang apa yang dilihatnya sehari-hari, karena untuk melihat hal-hal seperti itu dibutuhkan ketajaman mata hati dan kepekaan nurani. Itulah ungkapan tentang kepatutan seseorang yang mempunyai kepedulian terhadap sesama, untuk dijabaqrkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar bicara.
Apalagi terembel-embeli pencitraan, atau agar mendapat pujian dari orang yang kebetulan melihatnya. Akan tetapi untuk menggugah kesadaran agar yang lain juga merasa ikut serta peduli terhadap sesama, ”Samin News” (SN) mencoba mengkontak Kapolsek Gunungwungkal, Iptu Agus Pranowo barang kali mempunyai agenda kegiatan di luar konteks kedinasan.
Perkiraan tersebut, ternyata tidak salah, karena Iptu Agus (begitu sapaan akrab sehari-hari) langsung merespons. Bahkan dia bersama anggota baru saja kembali dari mengantar bingkisan paket sembako kepada kurang mampu, meskipun dalam jumlah yang sangat terbatas karena untuk keperluan tersebut sumber dananya didapat dari iuran sukarela anggota.
Sebab, ketika dia menggagas hal itu, respons anggota pun cukup mendukung meskipun bingkisan ”peduli” terhadap sesama ini belum bisa dilakukan tiap hari. ”Paling tidak, kami akan berupaya bisa menghimpun dan menyalurkannya secara bergantian kepada mereka yang memang benar-benar sangat membutuhkan, tiap pekan wsekali,”ujarnya.
Sebab, katanya lebih lanjut, bingkisan peduli tersebut diberikan dalam bentuk bahan makanan, mulai dari beras, minyak goreng, kecap, mie instan, dan telor. Untuk sasarannya, sudah pasti terdeteksi secara pasti karena petugas Babinkambtibmas yang turun ke lokasi wilayah desa yang menjadi tanggung jawabnya tentu mencatat kondisi apa saja di lingkungan tersebut.
Dengan demikian, termasuk kondisi warga miskin yang hidup sebatang kara dan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari tergantung belas kasihan para tetatang semua ada datanya. Ada pula yang punya anak laki-laki semata wayang, tapi wetelah menikah dengan perempuan tetangga desa jarang lagi menengok ibunya yang sudah lanjut usia.
Berangkat dari kesadaran setelah melihat langsung apa yanggambar di depannya, maka gagasan untuk sedikit ikut peduli terhadap mereka pun disampaikan kepada anggota. Sehingga untuk bisa ikut berbuat sedikit membantu mereka, maka dihimpunlah iuran sesuai kemampuan masing-masing, barang kali sisa dari membeli bensin atau untuk membeli rokok maupun ngopi, tiap hari dimasukkan dalam kardus kecil.
Setekah sepekan iuran yang terkumpul dibuka dan dihitung, berapa iuran anggota yang terhimpun. ”Dari hasil itu jika dibelikan paket bahan makanan, terutama beras dan lauk sekadarnya kira-kira bisa mendapat berapa paket, mudah-mudahan kedulian anggota kami terhadap sesama yang membutuhkan diwaktu-waktu berikutnya bisa ditambah, dan syukur kalau ada pihak lain yang mengikuti cara kami peduli,”imbuhnya.(sn)
Previous post Ratusan Anak Yatim piatu Antar Keberangkatan Ibadah Haji Jon Wesly Aryanto dengan Doa
Next post Membumikan Peringatan Hari Jadi Pati; Sebuah Catatan dari Beberapa Tulisan (24)

Tinggalkan Balasan

Social profiles