Klenteng Hok Tik Bio Pati Gelar Sembayangan Arwah

Lima gunungan dari makanan dan sayur-sayuran serta sandang selesai dipersiapkan Klenteng Hok Tik Bio Pati dalam acara ritual ”Sembayangan Arwah”, Minggu (18/8).(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.COM  SEDIKITNYA lima gunungan dari makanan dan sayur=sayuran Mnggu (18/8) di hari ini selesai dipersiapkan di depan Klenteng Hok Tik Bio, kompleks Pecianan Pati. Hal tersebut menyusul berlangsungnya Sembayangan Arwah, atau Embayangan Rebutan, dan dalam bahasa lain disebut pula Ulambana.

Ritual rutin  Suku Tionghoa yang merupakan peninggalan leluhur tersebut oleh Ketua Umum Klenteng se-=Kabupaten Pati, Eddy Siswanto, sampai sekarang masih tetap diuri-uri dan dipertahankan. Selain lima gunungan dibentangkan pula aneka sandang dan pangan untuk diperebutkan oleh para pengunjung.

Tujuan sembayangab arwah tersebut, kata Eddy Siswanto, adalah mendoakan seluruh arwah yang sudah meninggal, termasuk yang belum mwendapat tempat layak di sisi-Nya. Terhadap mereka, pihaknya harus mwmbuatrkan reflika rumah tinggal serta puluhan kendi (tempat minum) serta aneka sesaji.

Dengan demikian, bagi para arwah tersebut benar-benar masih ada yang memperhatikan yang tiap tahun melakukan sembayanga, agar para arwah siapa saja tetap mendapat perhatian dari kita yang masih hidup. ”Apalagi saat ini NKRI tengah merayakan HUT Ke-74 Kemerdekaannya, maka kami pun haris mendokan seluruh arwah para suhada yang telah gugur mendahului kita,”ujarnya.

Sebab, katanya lagi, tanpa perjuangan para pahlawan tersebut kita tak akan bisa menikmati kebesaran NKRI yang berdaulat, sehingga kita tang tinggal mengisi kemerdekaan tersebut seharusnya menyadari, ”apa yang sudah pernah kuperbuat untuk tanah tumpah darahku.” Hal itu tentu menjadi bagian kecil dari hal besar, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya.

Tak ketinggalan, kita juga akan mendoakan Mbah Moen, ulqma besar yang fawat saat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Itukah sebenarnya esensi dari ajaran leluhurnya untuk mendoakan siapa saja, tidak memandang apa suku, ras dan agamanya, karena semua manusia itu makhluk ciptaan-Nya.

Karena itu jika masih ada kelompok-kelompok yang menyoal tentang kesukua, ras maupun agama bangsa yang sama-sama menjadi bagian dari NKRI, hal itu sama saja orang atayu kelompok tersebut tidak menghargai dan bahkan ingkar atas kuasa ciptaan-Nya.

Dalam kesempatan ini pihaknya juga akan selalu mendoakan NKRI dengan segala kelebihan dan kekurangannya, karena hal itu menyadarkan kita semua bahwa setiap kekuarangan adalah menjadi tugas kita untuk memperbaiki secara bersama-sama. ”Semoga di usia kemerdekaannya yang sudah 74 tahun ini kita selalu disadarkan akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai,”tandasnya.(sn)

Previous post Tak Berbeda Dengan yang Lain
Next post Jangan Pernah Menyerah Pada Keadaan

Tinggalkan Balasan

Social profiles