Pemasangan ”Sheet Pile” Menyita Waktu Tersendiri

Sebuah alat berat tengah memasang ”sheet pile” (dinding vertikal) untuk memperkuat tepian alur Kali Juwana di selatan Pulau Seprapat agar akses jalan menuju kolam tambat kapal tidak mudah longsor.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Selain harus diproduksi oleh pihak pabrikan berdasarkan order pesanan, pemasangan ”sheet pile”, yaitu sebuah dinding vertikal relatif tipis yang berfungsi untuk membendung tanah dan membendung masuknya air ke dalam lubang, menyita waktu tersendiri. Hal itu terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan akses jalan menuju kolam tambat kapal, di utara Pulau Seprapat, masuk Desa Bendar, Kecamatan Juwana.
Hal itu dibenarkan pengawas lapangan pelaksanaan pekerjaan tersebut dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Samijan, ketika ditanya krendala dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Sesuai perencanaan, penambahan pemasangan ”sheet pile” itu hanya sepanjang 128 meter, sehingga material tersebut yang dibutuhkan juga hanya sebanyak 128 batang.
Masing-masing katanya lebih lanjut, untuk membendung tanah tepian alur Kali Juwana agar tidak ambl;es karena pihaknya membutuhkan akses jalan menuju kolam tambat kapal itu dengan lebar badan jalan 6 meter. Selebihnya masing-masing bahu jalan sisi kiri dan kanan satu meter, sehingga nantinya kendaraan yang keluar maupun masuk ke area kolam tambat kapal bisa bwrsimpangan.
Karena itu, lanjutan pekerjaan tersebut dimulai tepat sisi selatan pulau sepanjang 60 meter sehingga di lokasi itu harus dipasang 6o batang dinding vertikal itu. ”Kemudian ditambah lagi untuk lokasi jalan yang menikung juga berbatasan dengan alur kali hingga batas akhir jembatan dengan panjang 11 meter, sehingga pada satu lokasi itu harus dilakukan pemasangan dindingvertikal itu sebanyak 61 batang,”ujarnya.
Sedangkan 67 batag sisanya, masih kata dia dipasang spot perspot ke tepian akses jalan di sisi selatan atau di luar lokasi tepi alur kali, termasuk di sekitar akses jalan ”slilit.” Kendala dalam melakukan pengangkutan meterial itu dari pabrikan yang memproduksinya, hanya bisa dilakukan dengan kapasitas terbatas, yaitu untuk truk bermuatan berat maksimal hanya bisa mwngangkut 8 batang dinding vertikal itu.
Untuk berat material itu per batang rata-rata mencapai lima ton, sehingga kalau satu truk maksimal hanya bisa mengangkut delapan batang, berarti beban yang harus dibawa oleh satu truk pengangkut sudah 40 ton. Padahal, akses jalan keluar masuk ke lokasi pekerjaan dari sisi konstruksi belum maksimal, karena ada bagian lokasi yang kini tengah diperkuat denan pamasangan talut yang harus memasuki sebagian alur kali.
Mengingat di ujung akses jalan menuju kolam tambat kapal dari ruas jalan Desa Bajomulyo terdapat sebuah jembatan yang kondisi konstruksinya tidak maksimal, tapi masih bisa dimanfaatkan untuk truk pengangkut material lewat. Karena itu, untuk sementara jembatan tersebut harus tetap difungsikan.
Akan tetapi, konsukensinya pelaksanaan pekerjaan jembatan yang harus diganti total sedikit terlambat. ”Jika pengangkutan material dinding vertikal tersebut sudah tuntas maka konsentrasi pekerjaan akan segara dialihkan untuk konstruksi jembatan yang menjadi bagian paket pekerjaan peningkatan akses jalan menuju kolam tambat kapal,”imbuh Samijan.(sn) 
Previous post Proyek Jembatan Menuju Kolam Tambat Kapal Belum Bisa Dimulai
Next post Sekda Ingatkan Rekanan Proyek Revitalisasi Alun-alun Simpanglima Pati

Tinggalkan Balasan

Social profiles