Yang Ini Kepedulian CV Rajawali Perkasa Furniture Juwana

Ini bentuk riil kepedulian seorang pengusaha furniture di Juwana, Yafet Sutrisno yang menata alur Kali Simo di pinggir jalan raya Pati-Juwana, atau di depan perusahaannya.(Foto:SN/dok-sda)

SAMIN-NEWS.COM  PATI – KETIMBANG banyak omong tapi membiarkan lingkungan tempat usahanya bagin depan membentang alur kali cukup panjang, yaitu Kali Simo di pinggir jalan raya Pati-Juwana dalam kondisi sempit, dangkal, dan kumuh justru hanya berpangku tangan, rasanya justru menjadi tertawaan diri. sendiri. Menunggu turun tangannya pemerintah yang berkompeten untuk menata alur kali tersebut, yaitu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana kira-kira juga membutuhkan waktu lama.

Karena itu Direktur CV Rajawali Perkasa Furniture di Jalan Raya Juwana KM 1, Juwana – Pati, Yafet Sutrisno segera menentukan sikap dan mengambil langkah. Pertengahan Juni 2019 lalu yang bersangkutan mengirim surat kepada Bupati dan Kepala DPUTR mengajukan permohonan izin melakukan pengerukan sungai depan pabriknya sepanjang 500 meter.

Biaya yang timbul atas pelaksanaannya baik untuk biaya sewa alat berat jenis ekskavator, tenaga dan pengangkutan tanah galian semua dibiayai sendiri. Dengan demikian pemilik usaha yang bersangkutan benar-benar sadar berapa duwit yang harus dikeluarkan untuk ”membayar” kepedulian yang belum tentu melekat pada diri setiap pengusaha tersebut.

Atas dasar surat itu, pihak DPUTR setempat mengirim surat kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juwana. Awal Agustus lalu surat permohonan izin Pengerukan Sungai Simo di depan pabrik CV Rajawali Perkasa Furniture pun mendapat respon positif yang salah satu pertimbangannya  sudah dua tahun belum pernah dilakukan pengerukan sedimen Sungai Simo, sehingga pada saat hujan deras air sungai tersebut meluap menggenangi area persawah, permukiman dan jalan Pati-Juwana.

Petrsonel dari Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUTR Kabupaten Pati, H Sudarno ketika ditamya berkait hal tersebut membenarkan, karena turunnya surat dari Kepala BBWS Pemali-Juwana yang tidak berkeberatan adanya kegiatan normalisasi /pengerukan sedimen Sungai Simo, atasannya pun mengirim surat kepada Direktur CV Rajawali Perkasa Furniture. Karena itu, katanya lagi, pertengahan Agustus lalu kepedulian pengusaha tersebut mulai tersalurkan.

Sebab, apa yang digagas pengusaha itu selain hal baru juga baru kali pertama di Pati sehingga diharapkan bisa menginspirasi para pengusaha lain. Harapan itu juga tidaklah berlebihan kiranya, karna pihaknya juga menerim informasi ada pengusaha makanan olahan untuk jenis kecap di Pato yang juga berdomisili di pinngir alur Sungai Simo juga tumbuh kepeduliannya.

Untuk itu pihaknya akan melihat langsung ke lapangan, apa yang dikerjakan perusahaan tersebut agar bisa menyampaikan laporan ke BBWS Pemali-Juwana. Paling tidak petunjuk teknis, agar pekerjaan yang dilaksanakan tidak menanggu penampang basah alur sungai harus benar-benar dipahami oleh masyarakat maupun pengusaha lain agar kepeduliannya benar-benar membawa manfaat.

Apalagi jika kepedulian untuk melakukan penataan juga diikuti upaya penataan taman-tamannya di atas tanggul, sehingga upaya tersebut benar-benar tuntas. ”Jika tidak, risikonya setelah dikeruk sedimennya tapi tanggulnya dibiarkan, biasanya warga kembali memanfaatkannya untuk ditanami tanaman semusim yang akhirnya kembali seperti semula,”imbuhnya (sn)


Previous post Peduli Sesama, RSUD Kayen Bantu Air Bersih di Tiga Desa yang Alami Kekeringan
Next post ASN KAYA,REKANAN KAYA MENDADAK HARUS DIUJI KEKAYAANNYA

Tinggalkan Balasan

Social profiles