SAMIN-NEWS.com, PATI – Rekanan pemenang tender pembangunan Gedung Bappeda Pati dari PT Dwi Mitra Mandiri Manunggal Semarang benar-benar memenuhi janjinya. Yakni, menyelesaikan kekurang pekerjaan setelah berakhirnya hari kalender Senin (16/12) lalu dalam waktu empat hari, terhitung sejak hari berikutnya, Rabu (18/12) hingga Minggu (22/12) kemarin.
Dengan demikian, kata salah seorang personel pelaksana dari rekanan yang bersangkutan, Joko Nugroho, Senin (23/12) hari ini, pihaknya tinggal mengerjakan pekerja untuk berbenah dan merapikan kondisi lingkungan pekerjaan yang belum maksimal, Sehingga kondisinya tidak lagi semrawut serta sekaligus melakukan pembersihan terhadap sisa-sisa barang/material yang masih berada tidak pada tempatnya.
Hal tersebut mengingat, Januari 2020 nanti lingkungan gedung baru itu baik samping kiri, kanan, dan belakang juga harus dibenahi dengan pemasangan ”paving block.” Lokasi tersebut akan difungsikan sebagai tempat parkir kendaraan, lengkap dengan fasilitas peneduhnya, tapi yang mengerjakan pekerjaan tersebut bukan pihaknya, melainkan rekanan dari Pati.
Sebab, pekerjaan itu tidak melalui proses lelang karena pagu anggarannya terbatas sehingga besar kemungkinan adalah menggunakan sistem penunjukan langsung (PL). ”Karena itu kami tetap berupaya membantunya dengan membersihkan seluruh halaman tersebut, agar nanti saat pemasangan paving block tinggal diratakan,”ujarnya.
Menjawab pertanyaan, Joko Nugroho menambahkan, untuk penyerahan fisik proyek yang menjadi tanggung jawabnya sebagai rekanan, sudah dilakukan pada hari terakhir kalender pekerjaan. Sedangkan yang sedikit memperlambat dalam melaksanakan akhir pekerjaan dan menyita sedikit waktu, adalah pemasangan atap genteng.
Masalahnya, kemiringan kerangka atap limas yang merupakan ciri khas konstruksi bangunan joglo Pati mencapai 80 derajat. Sehingga untuk memasang genteng bagian ujungnya satu per satu harus dilubangi atau dibor, untuk meletakan pengkait agar saat genteng dipasang pada bagian reng kerangka atap ada penahannya, agar tidak melorot.
Karena pekerjaan itu harus dilakukan, maka risiko tersitanya waktu tak bisa dihindari, dan akhirnya bagian-bagian secara keseluruhan yang penyelesaiannya masih membutuhkan tambahan waktu sampai empat hari sekarang sudah tuntas. ”Untuk pekerjaan pembenahan dan perapian paling-paling membutuhkan waktu dua tiga hari,”imbuhnya.
Bebeberapa pihak ketika diminta tanggapannya berkait ketepatan waktu empat hari pembangunan Gedung Bappeda itu tuntas mengatakan, rekanan benar-benar bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. ”Dengan demikian, sedikit keterlambatan adalah situasional, tidak ada unsur lain,”kata salah seorang di antara beberapa pemerhati di Margorejo, Winarto.