SAMIN-NEWS.com, PATI – Dandim 0718 Pati, Letkol Czi Adi Ilham Zamani SE bersama Komunitas Gusdurian Pati, semalam (Selasa/12) memantau berlangsungnya ibadah Natal di beberapa gereja, di Pati maupun di Juwana. Selain Eddy Siswanto dari Kelompok Gusdurian yang tiap perayaan Natal melakukan hal sama, adalah Kiai Happy Irianto.
Bagi Dandim hal itu dilakukan untuk meyakinkan bahwa pengamanan yang diberikan aparat sudah berjalan sesuai prosedur, sehingga keamanan dan kenyamanan dalam melaksanakan ibadah Natal bagi umat Nasrani berjalan sesuai yang diharapkan. Selain berpatroli di wilayah Pati dan Juwana Dandim juga menyempatkan singgah di dua gereja yang di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Andi Ilham Zamani juga memperkenalkan diri kepada para jemaat di Gereja Santo Yusuf, di Jl Kamandowo sebagai Dandim 0718 Pati yang baru. Hal sama juga dilakukan saat mengunjungi Gereja Santa Maria Lasalete di Desa Kauman, Kecamatan Juwana.
Kegiatan pengamanan serta pemantauan langsung ke lapangan seperti ini, katanya, dirasa sangat penting. Hal itu merupakan kewajiban bagi aparat TNI, Polri dan bahkan seluruh lapisan masyarakat.
Diharapkan masyarakat juga secara bersama-sama untuk memelihara keamanan serta kerukunan di lingkungan masing-masing, dan juga menjaga kondusifitas di wilayahnya. ”Apalagi saat-saat moment penting seperti perayaan hari besar keagamaan, Natal Tahun 2019,”ujarnya.
Ditambahkan, usai perayaan Natal juga akan segera menyusul berlangsungnya perayaan menyambut Tahun Baru 2020 yang sudah barang tentu memerlukan perhatian ekstra. Hal itu semata-mata agar seluruh momentum tersebut dapat berlangsung serta dirayakan masyarakat dalam keadaan aman dan damai.
Eddy Siswanto dari Komunitas Gusdurian menuturkan, apa yang dilakukan pihaknya setiap tahun utamanya pada perayaan Natal di gereja-gereja dengan mengunjunginya selain untuk mengucapkan selamat merayakan hari raya bagi umat Nasrani juga sekaligus mengajak masyarakat lainnya untuk merajut kebersamaan dalam bentuk kerukunan antarumat beragama. Jika adalah salah satu umat bergama merayakan hari rayanya, kita saling mengunjungi tentu semakin mempererat kebersamaan tersebut.
Sebagai antarumat yang diciptakan oleh-Nya secara berbeda hal itu bukan berarti menghalangi upaya bersama dalam menjalin kebersamaan, untuk sebuah kerukunan. ”Dengan perbedaan itulah sebenarnya berkah yang harus kita syukuri, karena ibarat jari tangan kita ini lima semuanya memang tidak sama, di situlah kita memaknai sebuah perbedaan,” kata Eddy Siswanto.