SAMIN-NEWS.com, PATI – Kendati pelan namun pasti saat ini sejumlah mitra Bulog Sub-Divre Pati yang notabene adalah para pedagang, mulai menyerap beras yang masih menumuk di gudang. Oleh mereka beras tersebut dikirim kepada pedagang pemesan di luar Jawa, untuk memenuhi kebutuhan pangan di wilayah Sumatra maupun Kalimantan.
Khusus yang disebut terakhir dan saat ini dalam kondisi paceklik, adalah di Pontianak, Kalimantan Barat (Kabar). Selebihnya ada yang dikirim pula ke Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), Bali, dan juga ke Jawa Barat serta DKI Jakarta, sehingga tumpukan beras di gudang Bulog setempat sedikit demi sedikit mulai berkurang.
Hal itu, kata salah seorang mitra Bulog Nur Masru’ah asal Kayen bersama suaminya Sulis, sudah dimulai sejak Januari lalu. ”Akan tetapi waktu itu kami lebih banyak mengirim beras yang mengambil dari gudang Bulog ke Jakarta maupun ke Jawa Barat. dan kini disusul ke Pontianak,”ujarnya.
Akan tetapi, katanya lagi, dalam hal ini pihaknya hanya selaku mitra yang bekerja sama dengan pedagang beras asal luar Jawa. Kendati dia yang mengurus pengangkutan beras tersebut mulai dari gudang hingga pengapalan, sifatnya semata-mata hanya sebagai pekerja pada pedagang yang bersangkutan.
Untuk itu, dia mendapat jasa upah per kilogram Rp 50 karena beras dari Bulog yang dikirim ke Pontianak, adalah standar harga pemerintah sehingga pedagang siapa saja di seluruh Indonesia mengetahui hal itu. Sedangkan order pengiriman beras ke Pontianak saat ini adalah sebanyak 100 ton yang diangkut dengan empat kontainer.
Dengan demikan, jika gudang Bulog mulai kosong karena beras yang masih tersisa sudah terserap semua, maka para mitra Bulog pada saat panenan nanti bisa kembali mengikuti pengadaan. ”Dari stok hasil pengadaan yang terserap Bulog, maka pada saat kondisi luar Jawa paceklik kami bisa bekerja dengan para pedagangnya untuk mengirim pasok beras yang mengambil dari Bulog,”imbuhnya.
