SAMIN-NEWS.com, PATI – Peningkatan ruas jalan Pati-Gabus yang sering mengalami kerusakan dan menjadi tempat genangan air bila hujan, maka akan segera dilakukan dengan alokasi anggaran yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 6,5 miliar. Anggaran sebesar itu diperkirakan hanya bisa menghasilkan volume pekerjaan sepanjang 3,3 kilometer, karena sepanjang 2,1 kilometer di antaranya menggunakan konstruksi rigit beton.
Dengan konstruksi tersebut, kata Kepala Seksi (Kasi) Jalan Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo, adalah yang menelan biaya paling besar. Untuk rigit beton akan dimulai dari batas perempatan lampu merah di ruas Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati ke selatan.
Batasnya sebelum Jembatan Ngantru di alur Kali Juwana, karena di lokasi tersebut akses jalannya paling rendah, sering tergenang air dan mudah rusak. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka konstruksinya harus digantikan rigit beton agar bisa lebih maksimal tapi risikonya biaya untuk itu cukup mahal.
Berikutnya, lepas selatan Jembatan Ngantru peningkatan dilakukan dengan pengaspalan biasa, tapi ruas jalan harus ditinggikan sehingga harus ada urukan dan pemadatan karena saluran pembuang di tepi sisi kiri maupun kanan tidak ada lagi. ”Akibatnya, ruas jalan sisi selatan jembatan juga mudah mengalami kerusakan,”ujarnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, masih kata Hasto Utomo, seharusnya upaya paling tepat adalah peningkatan akses jalan itu diikut dengan pembuatan drainase. Akan tetapi biaya untuk konstruksi juga tidak murah sehingga karena sama-sama mahalnya, maka lebih baik dilakukan peninggian dan beton rigit.
Apalagi, untuk mendapatkan kembali lokasi bekas saluran pembuang juga bukan hal mudah karena kebanyak sudah diuruk dan dikuasai warga. ”Karena itu, yang harus dilakukan adalah menguruk dan meninggikan serta meningkatkannya konstruksi jalan dengan beton rigit,”tandasnya.