Kondisi Dermaga Tambat TPI Banyutowo Memprihatinkan

SAMIN-NEWS.com  PATI (SN) – Kondisi dermaga tambat atau juga disebut yetti untuk nelayan di pendatang maupun asal Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Pati, kini benar-benar sangat memprihatinkan. Fasilitas bangunan dari konstruksi tiang penyangga dan badan dermaga dari beton bertulang itu, bagian ujungnya sudah ambrol karena sering dihantam deburan ombak di pantai tersebut.

Selain itu, tiang penyangganya pun banyak yang keropos karena bertahun-tahun terpancang dalam lumpur terendam air laut, sehingga berapa pun kekuatan konstruksi beton itu akan mengalami pengkeroposan, dan akhirnya ambrol. Dengan demikian para nelayan yang baru datang dari melaut tak berani lagi menambatkan perahunya di bagian ujung dermaga itu.

Padahal, berdasarkan keterangan yang dihimpun menyebutkan, dalam kondisi sekarang hingga Agustus mendatang nelayan yang mendarat untuk melelangkan ikan hasil tangkapannya tidak hanya semata-mata dari wilayah Kecamatan Dukuhseti. Akan tetapi ada juga nelayan pendatag dari Indramayu, Jawa Barat juga nelayan dari Sarang, Rembang.

Karena itu, ketika dermaga tambat masih bisa dilewati atau digunakan menurunkan ikan tangkapannya para nelayan selalu menggunakan fasilitas itu. ”Tidak hanya untuk keperluan tersebut, perahu mereka setelah selesai melaut pun ditambatkan di dermaga tersebut, baik di sisi kiri maupun kanan secara berderet,”ujar salah seorang nelayan, Kaswadi (41), asal Sarang, Rembang.

Akan tetapi, katanya lagi, dalam kondisi dermaga tambat seperti sekarang ini sudah barang tentu para nelayan tidak berani lagi melakukan kegiatan di atas dermaga tambat, seperti merunkan ikan dari perahu. Sebab, mereka kebanyakan khawatir kalau sampai terjatuh karena di bawah dermaga itu banyak terdapat bongkahan beton yang ambrol dari masing-masing sambungannya.

Dalam kondisi itu, kata beberapa nelayan lainnya, seharusnya pemerintah memperhatikan nasib nelayan kecil seperti mereka. Apalagi, bangunan fasilitas itu sebenarnya adalah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, sehingga untuk memperbaiki atau membangun dermaga tambat itu sudah semestinya agar nelayan kecil di sini tidak menghadapi kesulitan seperti sekarang.

Jika kondisi tersebut terus dibiarkan tentu mereka dalam bekerja sudah barang tentu tidak nyaman, sehingga akan lebih baik jika pemerintah Kabupaten Pati juga ikut memikirkan. ”Jika tidak salah ingat, sekitar Tahun 2014 dermaga yang mulai berlubang beberapa di antaranya sudah ditambal, tapi kekuatannya juga tidak mampu bertahan lama,”papar salah seorang nelayan setempat lainnya, Tari (36).

Ditanya berkait hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Soleh tidak mengelak tapi yang jadi masalah adalah adanya ketentuan untuk fasilitas bangunan dari 0 s/d 12 mil pantai itu kewenangan pemprov. ”Pak Bupati sudah mengajukan izin dan permohonan bantuan ke pemprov untuk memperbaikinya,”ujarnya.

Previous post E-Koran Samin News Edisi 25 April 2020
Next post Jagong Maton Macapatan di Jepara

Tinggalkan Balasan

Social profiles