SAMIN-NEWS.com PATI (SN) – Hari ini, Kamis (16/4) adalah genap 21 hari meninggalnya almarhum H Imam Suroso, terlepas dari apa faktor penyebabnya karena jalan bagi orang meninggal itu ada 1001 cara. Dalam kurun waktu sejak Jumat malam (27/3) lalu itulah untuk kali pertama Ny Suhartini Imam Suroso menyampaikan pemahaman kepada masyarakat melalui awak media ”Samin News” (SN).
Penegasannya antara lain, sebenarnya bukan penyakit yang tak bisa diobati, termasuk jenis virus Corona (Covid-19) yang sekarang ini sudah menjadi pandemi di belahan dunia mana pun. Sebenarnya penyakit itu bisa diobat dan bahkan mudah selama kita ketat menjaga diri, serta disiplin untuk selalu mentaati apa yang dianjurkan oleh pemerintah, karena langkah dan kebijakan yang ditempuh sudah tepat.
Dengan mentaati dan mematuhi aturan serta apa yang dianjurkan pemerintah, harapannya sudah barang tentu agar tidak ada lagi korban, Karena itu jangan sampai ada yang mencoba mengabaikan atau sengaja tidak bersedia memahaminya anjuran yang sudah disampaikan oleh pemerintah, mengingat semua itu tak lain demi keselamatan seluruh warga/rakyatnya.
Selebihnya, kata Ny Suhartini lebih lanjut, untuk seluruh keluarga almarhum Imam Suroso, baik dia sendiri sebagai istri yang mendampinginya selama ini bersama ketiga putrinya, masing-masing Mega, Kiki, dan Nene pascapemakaman almarhum, mereka memang diduga terinfeksi virus tersebut. ”Berdasarkan advis dan petunjuk dokter kami berempat harus melakukan isolasi mandiri cukup ketat di rumah,”tandasnya.
Dengan demikian, masih kata dia, isolasi mandiri tersebut tidak perlu dilakukan di rumah sakit karena tidak ada tanda-tanda atau ada gejala yang menunjukkan gejala mengganggu. Masing-masing, yakni berdiam dalam kamar dengan pelayanan dan pengawasan super ekstra ketat langsung dari Rumah Sakit (RS) Mitra Bangsa.
Alhasil belum sampai genap 15 hari mereka berempat semua dinyatakan negatif atau sama sekali tidak terpapar virus Corona sehingga diizinkan untuk meninggalkan kamar isolasi mandiri. Namun dari pihak keluarga, dengan berbagai pertimbangan yang panjang tetap ingin melanjutkan isolasi ketat hingga hari ini dan hingga nanti kalau ada kemantapan hati.
Kendati di tengah-tengah kesedihannya Ny Suhartini tetap bersyukur, bahwa musibah yang menimpa suaminya tidak menimbulkan korban bagi kerabat dan lingkungan. ”Kepada teman-temanku semua, kalau ada yang salah dari suami saya mohon dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya dan mohon didoakan agar diberikan jalan lapang di sisi-Nya,”imbuhnya.