Stafsus Milenial yang Perlu Dibina, Lebih Tepatnya ‘Dibinasakan’

STAF khusus milenial kembali membuat sensasi dengan mengeluarkan gebrakan baru yang disorot banyak orang yang berisikan usulan kalau mereka lebih baik dibubarkan saja.

Gebrakan baru yang dibuat oleh stafsus milenial kali ini sungguh berbeda. Alih-alih membuat perubahan, malah justru gebrakan ini menuai ribuan kritikan tajam. Andi Taufan Garuda Putra, salah satu staf khusus milenial membuat klarifikasi dan permintaan maaf atas surat yang dia tujukan untuk Camat seluruh Indonesia. Di dalam surat itu, Andi meminta bantuan agar perusahaan yang dia miliki dibantu dalam program Relawan Desa.

Berdasarkan tulisan diatas, apa kalian mudeng? Pasti bingung, saya juga sama. Jadi begini ceritanya, staf khusus ini kebetulan punya perusahaan, yang perusahaannya ikut relawan desa. Pihaknya menyatakan bahwa perusahaan tersebut ingin membantu dalam berbagai bidang. Keren kan? Tapi masalahnya, perusahaan mau membantu kalau perusahaanya dibantu. Nahh lho..

Tidak berhenti dengan hal itu saja. Andi juga membuat surat pake kop surat kabinet, jelas aneh kan? Staf khusus kok pake kop kabinet. Yang membuat tambah mencengangkan lagi, surat tersebut ditujukan langsung kepada camat. Padahal perusahaan andi tersebut adalah perusahaan startup fintech, jadi tambah mumeti. Perusahaan fintech kok mau kerja sama dalam penanggulangan corona?

Yang tidak kalah keren lagi adalah klarifikasi Andi sungguh membuat kita terpana.Ia mengaku kalau itu semua karena niat baik dan ingin membantu dengan cepat dalam urusan penanganan corona. Pihaknya juga mengatakan dengan tegas bahwa hal tersebut dilakukan murni atas dasar kemanusiaan. Dia bilang juga kalau seluruh kegiatan ini murni dengan dana Amartha dan donasi masyarakat dan tidak memakai APBD dan APBN.

Sampai saat ini saya juga masih mikir, sebenarnya Andi ingin klarifikasi apa? Terkesan otak atik gathuk dan tidak masuk akal. Yang jelas Andi telah menyalah gunakan jabatan yang ia miliki. Mengutip dari cuitan salah satu pengguna twitter, “sepertinya mereka memang harus kembali dibina, lebih tepatnya dibinasakan,”.

Previous post Pemuda Kudukeras Juwana; Tak Kenal Lelah Terus Berbuat untuk Sesama Tanpa Melihat Status
Next post Pati Smart City Bukan Hanya Layanan Aplikasi

Tinggalkan Balasan

Social profiles