2.000 Pemudik Asal Kecamatan Winong Tiba Di Kampung Halaman

warga penerima bantuan sosial tunai (BST) saat mengambil bantuan tersebut di Kantor Pos setempat.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com  PATI (SN) – Lebaran kurang sepekan sudah tercatat lebih dari 2.000 pemudik dari 30 desa di Kecamatan Winong, Pati, sudah tiba di tempat asal. Mereka adalah para perantau yang selama ini memilih luar Jawa sebagai tempat untuk mencari sumber penghidupan keluarga, dan hanya kembali ke kampung halaman dalam waktu tertentu seperti menjelang Lebaran saat ini.

Dari keluarga mereka di antaranya pasti ada yang menerima bantuan sosial tunai (BST), dan saat ini tengah berlangsung pembagiannya di kantor pos setempat. Karena itu masalah tersebut pun dipantau oleh tim pemantau terpadu dari jajaran tingkat kecamatan, mengingat saat ini kondisi sehari-hari masih di tengah-tengah pandemi penyebaran virus Corona (Covid-19).

Ditanya berkait hal tersebut, kata Camat Winong, Pati, Sunaryo, dalam situasi seperti sekarang ini utamanya para pemudik dari mana asal kedatangannya dan jam berapa tiba di desa asal akan terpantau. ”Sebab, di setiap desa sudah mempunyai posko pemantau pemudik, sehingga begitu mengetahui ada pemudik yang baru datang tidak pagi, siang maupun malam di lingkungannya langsung dilakukan penyemprotan,”ujarnya.

Di sisi lain, masih kata dia, yang bersangkutan juga harus melakukan isolasi mandiri di bawah pengawasan tim posko pemantau Covid-19 juga tetangga di lingkungannya. Dengan demikian, antartetangga pun sudah saling menjaga, tidak hanya dalam masalah Covid-19 semata melainkan juga saling melakukan pengawasan menyangkut masalah situasi kamtibmas dengan adanya pelaksanaan asimilasi oleh pemerintah.

Kendati di desa tersebut tidak ada personel yang asimilasi tapi siapa tahu ada yang dari desa lain sehingga gerakan sistem pengamanan lingkungan (siskamling) dengan ronda/jaga malam kembali dimaksimalkan. Karena itu, setiap ada yang memasuki/datang ke desa pada malam hari pasti ketahuan mengingat pelaksanaan kamling berlangsung di lingkungan warga masing-masing RT, sehingga semua terpantau.

Demikian pula, para pemudik  yang tiba di desanya pada malam hari juga sudah pasti terpantau karena saling menjaga di antara tetangga juga berlangsung maksimal. ”Selebihnya, kami bersama seluruh jajaran terkait juga memaksimalkan komunikasi yang saling menyampaikan perkembangan informasi di setiap desa,”imbuhnya.

Previous post E-Koran Samin News Edisi 15 Mei 2020
Next post Batal Menggelar Upacara Peringatan HUT RI di Alun-alun Jakenan

Tinggalkan Balasan

Social profiles