Pati Akan Punya Panenan Padi 308.971 Ton GKG

Tanam padi pada musim tanam (MT) 2 di Pati saat ini masih terus berlanjut.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com  PATI (SN) – Hasil musim tanam (MT) II padi Mei-Juli 2020 nanti diprediksi Kabupaten Pati tetap akan mampu mempertahankan surplus beras untuk memenuhi kebutuhan warganya, dan  juga menyangga kebutuhan yang sama untuk daerah lain. Dengan demikian, dalam menghadapi musim kemarau mendatang antara Agustus s/d November stok pangan tetap aman.

Sebab, luas panenan padi pada MT tersebut mencapai  51.917 hektare dengan rata-rata per hektare mencapai 5,95 ton sehingga produksi seluruhnya adalah sebanyak 308.971 ton gabah kering giling (GKG). Artinya, produksi panenan padi tersebut sudah melalui proses pengeringan di tingkat petani maupun oleh para pedagang pengumpul yang melalukan pembelian langsung dengan sistem tebasan di lahan.

Berdasarkan gambaran tersebut, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Muhtar Effendi, maka pembandingnya tentu luas tanam pada MT I (Oktober  2019 s/d Januari 2020). ”Adapun luas tanam padi pada MT itu sedikit lebih kecil dibanding MT II, yaitu 50.710 hektare atau terpaut sekitar 1,200 hektare,”ujarnya.

Karena itu, katanya lebih lanjut, produksi panenan padi pada MT I (Januari-April ) dari luas panenan yang tinggal 49.826 hektare didapatkan gabah kering giling (GKG) sebanyak 296.469 ton. Berkurangnya luas tanam dengan luas panenan, karena waktu itu ada tanaman padi yang puso karena terendam banjir, dan juga munculnya sedikit serangan hama baik wereng maupun tikus.

Akan tetapi serangan kedua hama tersebut terhitung relatif kecil, dan hal itu tetap berlangsung sampai MT II ini. Sehingga hal tersebut dipastikan tidak menjadi penyebab berkurangnya luas tanam dan luas panenan pada MT II Juli 2020 mendatang, maka pihaknya pada MT tersebut tetap mencantumkan luas panen mencapai 51.917 hektar .

Hanya yang bisa memunculkan kendala pada MT II ini adalah ketersediaan air di areal sawah tadah hujan jika sampai turunnya hujan sudah jauh berkurang, terutama di wilayah Pati selatan seperti mengingat Juni mendatang merupakan masa tanam padi berlangsung pada puncak pertumbuhan. ”Pada masa tersebut, tanaman padi juga akan memasuki masa pembuahan sehingga air masih dibutuhkan meskipun tidak sebanyak sekarang,”imbuh Muhtar Effendi.

Previous post E-Koran Samin News Edisi 5 Mei 2020
Next post Labelisasi Penerima PKH adalah Wujud Kemalasan Pemerintah

Tinggalkan Balasan

Social profiles