Pekan Syawalan Tidak Boleh Diselenggarakan

SAMIN-NEWS.com  PATI (SN) – Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati sejak dini sudah mengingatkan dan segera akan disusuli secara tertulis tentang larangan agar masyaraat, terutama kalangan nelayan atau desa-desa di kawasan pantai tidak menyelenggarakan acara Pekan Syawalan maupun Kupatan atau sebutan lainnya, yaitu Sedekah Laut. Sebab, suasana merebaknya pandemi virus Corona (Covid-19) sampai saat ini terus berlanjut, dan belum diketahui kapan berakhirnya.

Karena itu, lebih baik semua mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah agar masyarakat terhindar dari risiko penyebaran dan penularasan virus tersebut. Sehingga menunda suatu acara atau kegiatan yang mengundang banyak berkumpulnya orang saat ini maupun sampai ada pengumuman berakhirnya harus dipatuhi, di antara keramaian tersebut selain Sedekah Bumi adalah Sedekah Laut.

Khusus yang disebut terakhir, kata Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Edy Martanto, biasanya keramaian sudah berlangsung jauh sebelum acara Sedekah Laut itu berlangsung, yaitu banyaknya para pedagang yang ”mrema” di lokasi. ”Karena itu, Pak Bupati secara dini sudah melarang berlangsung hal tersebut sampai pelaksanaan hari H-nya dan juga sesudahnya,”tandasnya.

Dengan demikian, katanya lagi, pihak desa yang biasa menyelenggarakan keramaian itu harus sudah mengantisipasinya mulai dari sekarang. Yakni, memberi tahu para pedagang yang sudah berdatangan untuk berjualan, seperti di Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati yang biasanya menyelenggarakan acara Sedekah Laut besar-besaran, sehingga satu minggu sebelumnya banyak acara sudah digelar yang semuanya menghadirkan banyak orang.

Selain Bendar, acara sama juga digelar oleh warga Tayu dan semua biasanya berlangsung antara sepekan setelah berlangsungnya Hari Raya Idul Fitri. Akan tetapi untuk Lebaran tahun ini, semua agenda acara keramaian Sedekah Laut tidak boleh menghadirkan kerumunan banyak orang yang biasa dimulai dari banyaknya para pedagang yang ”mrema,” tapi yang satu ini memang sulit dihindarkan.

Akan tetapi yang paling utama, jangan sampai lokasi yang biasa untuk menyelengagarakan keramaian Sedekah Laut menjadi tempat berkumpulnya banyak orang. ”Silakan acara tersebut diselenggarakan, hanya khusus untuk ritualnya yang biasa dengan acara melarung sesaji ke laut dengan peserta tidak perlu dalam jumlah besar melainkan secukupnya saja,”ujar Edy Martanto.

Previous post Labelisasi PKH dan BPNT di Cluwak Dimulai Hari Ini
Next post Kemarahan Publik dan Konten Kreator ‘Goblok’

Tinggalkan Balasan

Social profiles