SAMIN-NEWS.com, PATI – Sudah barang tentu, ada petunjuk teknis yang telah diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di tingkat pusat sampai dengan Dinas Pendidikan di tingkat daerah. Aturan itu berkenaan dengan alur penerimaan peserta didik baru (PPDB) maupun mekanisme hingga jadwalnya.
Hal ini di sampaikan oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang menyebutkan bahwa Di Kabupaten Pati, untuk saat ini sudah sampai pada tahap daftar ulang dari masing-masing peserta. Karena penerimaan pendaftaran telah dibuka awal bulan Mei ini dan waktunya cuma beberapa hari yakni 3 hari yang dimulai tanggal 4 s/d 6 bulan Mei 2020.
“penerimaan peserta didik baru khususnya sekolah menengah pertama (SMP) telah dibuka tanggal 4 hingga 6 Mei kemarin. Iya pendaftaran melalui dalam jaringan (daring) atau online oleh masing-masing peserta,” kata Kepala Bidang Pembinaan sekolah menengah pertama (SMP) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Darmadi kepada Saminnews, Rabu (13/5/2020).
Dari pendaftaran siswa dalam beberapa hari itu, kata dia, kemudian diumumkan sehari setelah masa pendaftaran penerimaan peserta didik baru berakhir. Yaitu pada tanggal 7 pengumuman diinformasikan melalui online juga. Yang diakses di laman http//pati.siap-ppdb.com, laman itu sebagai tempat web untuk mendaftar maupun membuka pengumuman.
Proses daftar ulang peserta direncanakan hingga 5 (lima) hari, yang dimulai hari Selasa (12/5) kemarin sampai dengan Sabtu (16/5). Pasalnya, hal ini dengan melihat situasi dan kondisi sekarang ini masih belum memungkinkan untuk melakukan kegiatan tatap muka. Jadi, perlu waktu yang cukup lama untuk proses daftar ulang tersebut. “daftar ulang oleh peserta ini direncanakan sampai 5 hari. Karena ada wabah pandemi corona virus, jadi meminimalisir kegiatan tatap muka, lalu dari situ menyesuaikan lama waktunya hingga 5 hari,” jelasnya.
Disituasi sekarang ini, adanya wabah pandemi corona virus (covid-19) tak memungkinkan pendaftaran seperti biasanya yaitu dengan manual ke lokasi sekolahan. Akan tetapi, demi menekan angka penyebaran dilakukan dengan menggunakan sistem online. Hal ini untuk meminimalisir atau mengurangi kerentanan merebaknya virus corona yang lebih luas.