SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejumlah kapal penangkap ikan yang mendarat awal jauh sebelum Lebaran, kini sudah melakukan persiapan untuk kembali melaut. Karena itu beberapa hari terakhir ini, para pengurus kapal yang bersangkutan mulai sibuk menyiapkan perbekalan, utamanya penyediaan bahan bakar solar.
Sebab, untuk melakukan penangkap ikan di laut tidak hanya dilakukan dalam waktu satu bulan tapi bisa lebih dari dua atau bahkan sampai tiga bulan baru mendarat kembali. Dengan demikian, persediaan perbekalan yang harus disiapkan untuk kebutuhan hidup para ABK di laut juga harus maksimal, sesuai jumlah personel yang dikerahkan.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun menyebutkan, bagi kapal-kapal yang belum melengkapi fasilitas pendingin ikan, maka selama ini tetap mengandalkan meterial es batu hingga ratusan balok. ”Bagi yang menangani perbekalan di kapal, sudah paham benar berapa lama harus melaut dengan menyesuaikan seluruh perbekalan yang disediakan para pemilik kapal,”ujar salah seorang di antara mereka Sudiyo (46).
Dengan demikian, jika perbekalan baik itu bahan bakar maupun es batu, serta perbekalan untuk hidup di laut para ABK jika mulai menipis maka persiapan untuk kembali mendarat harus dilakukan. Karena itu, bagi kapal yang sudah mendarat jauh sebelum Lebaran saat ini sudah mulai melakukan persiapan kembali melaut.
Akan tetapi, tambahnya, keberangkatan kapal tersebut ke laut biasanya dilakukian setelah selesai acara Sedekah Laut. Dalam acara tersebut memang panitia biasanya melarung sesaji ke laut pada pagi hari, dan biasanya sore hari beberapa kapal yang sudah siap dengan perbekalan baru menyusul berangkat melakukan penangkapan ikan.
Mengingat hal tersebut sudah menjadi tradisi yang berlangsung secara turun temurun, maka di kalangan para nelayan hal itu masih dipertahankan hingga sekara. ”Hanya saja acara Sedekah Laut ini tidak disertai dengan keramaian seperti tahun-tahun sebelummnya karena Corona, maka cukup melarung sesaji ke laut, di mana untuk Desa Bajomulyo, Sabtu (30/5) dan Bendar, Minggu (31/5),”paparnya.