Seniman Nonjob dari SKM Pati Dapat Bantuan Sembako

SAMIN-NEWS.com, PATI – Kalangan seniman tak beda jauh dengan masyarakat kebanyakan lainnya yang harus bisa memenuhi  kebutuhan hidup sehari-harinya, karena mereka juga harus menghidupi keluaga, utamanya anak dan istri. Akan tetapi, sudah lebih dari masa merebaknya penyebaran virus Corona (Covid-19), mereka sama sekali tidak pernah mendapatkan job untuk pentas berbayar.

Bahkan, kalangan seniman tradisional job yang seharusnya diterima sebelum puasa lalu semuanya lepas karena pembatasan sosial dalam sekala kecil, yaitu tidak boleh diselenggarakannya acara orang punya hajat. Sebab, hal tersebut apa pun alasannya tetap menghadirklan orang untuk berkumpul dalam sebuah perjamuan makan dan minum, sehingga job pentas untuk seniman sudah pasti tak bisa dilakukan.

Salah satu di antara seniman terdampak akibat tidak adanya job di tengah pandemi penyebaran virus Corona (Covid-19), adalah mereka yang tergabung dalam Sanggar Shihing Krido Mukti (SKM), di Kelurahan Parenggan, Kecamatan Kota Pati. Di sanggar tersebut, selain mencetak para dalang juga penabuh gamelan yang biasanya sebelum puasa, di antara mereka masih bisa mendapatkan job pentas.

Akan tetapi, kata penanggung jawab sanggar yang bersangkutan, Sunaryo atau yang akrab dipanggil Pak Yo, job itu sudah tidak diterima para seniman pada umumnya lebih dari dua bulan lalu. ”Jika ada yang menerima job tersebut, pasti sudah dibatalkan oleh pihak pemberi job karena izin orang punya hajat dengan menghadirkan keramaian pun sidah tidak diberikan, mengingat kondisinya tidak memungkinkan,”ujarnya.

Hal sama, katanya lagi juga akan kembali terulang setelah puasa atau masuk ke bulan Syawal yang biasanya mulai ada orang yang menyelenggarakan hajatan dengan memberikan job kepada para seniman, termasuk dalang wayang kulit. Sehingga mereka yang dari sangkar bisa ikut menabuh gamelan, sehingga bisa membeli beras untuk kebutihan makan keluarga.

Karena job pentas wayang juga sekali tdak ada, maka mereka para penabuh gamelan juga sepi order untuk ikut pentas bersama dalang wayang kulit. Padahal, jika kondisi nomal mereka biasa diminta untuk menunjang pementasan wayang kulit oleh sejumlah dalang yang mendapat job di bulan Syawal, karena ada orang punya hajat.

Sedangkan bulan berikutya, seniman tradisional yang juga ramai job didominasi seniman yang tergabung dalam grup ketoprak. Sebab, acara tersebut untuk penujang acara sedakah bumi atau bersih desa, sehingga hampir semua seniman ketoprak kebagian job untuk pentas di tiap desa, dan wayang kulit meskipun tidak seramai ketoprak tetap masih ada pekerjaan.

Dengan demikian, apakah pada bulan Apit atau satu bulan mendatang hingga jatuh bulan berikutnya bulan Besar, apak Covid-19 sudah berakhir atau masih berlanjut. ”Jika masih berlanjut, maka yang terdampak langsung tetap seniman untuk kesenian tradisional, maka uluran tangan seperti pemberian sembako yang sudah kami lakukan tetap mereka butuhkan,”imbuh Pak Yo.

Previous post Hari Terakhir Puasa, Kelelawar dan Keserakahan Manusia
Next post Gusdurian Bersama Komunitas Gereja Katholik Santo Yusuf Bagikan Roti Tawar

Tinggalkan Balasan

Social profiles