Tradisi Nyekar, Penjualan Bunga di Pasar Puri Naik Signifikan

SAMIN-NEWS, PATI – Satu hari menjelang Ramadhan, pedagang bunga tabur di Pasar Puri Baru mengaku ramai oleh pembeli. Yang terlebih ada tradisi nyekar sebagai ritual masyarakat ziarah (berkunjung) ke tempat pemakaman sanak keluarga yang telah mendahului.

“Iya besok kan sudah lebaran, ada nyekar juga, jadi ramai pembeli bunga tabur untuk ziarah ke keluarganya yang telah mendahului,” ucap pedagang bunga tabur di Pasar Puri, Sabtu (23/5/2020).

Per hari bisa mendapat keuntungan 500 ribu rupiah hingga 1,5 juta. Jumlah itu disaat hari normal atau hari biasa bukan menjelang ramadhan. Kalau, ada yang meninggal itu bisa jadi, dapat keuntungan mencapai 1,5 juta per hari. Akan tetapi, jangan dianggap berharap ada orang yang meninggal, kata dia.

Disaat waktu ini, menurut Jami, kebetulan yang menjelang ramadhan, jadi pembeli ramai. Hari biasa hanya kisaran 500 ribu-an. Dan untuk sekarang yang ramai ini bisa naik 100%. “Ketika hari biasa cuma dapat 500-an ribu. Kalau ini 1 jutaan,” terangnya.

Bunga-bunga tabur itu bukan dipetik di Pati, melainkan didatangkan dari Bandungan, Semarang. Bukan hanya dirinya semata, melainkan Jami menyebut semua pedagang bunga juga mendatangkan dari tempat yang sama.

Terlepas dari untung-rugi, sepi dan ramai-ramainya pembeli ada hal yang berbeda ketika dihadapkan dengan masa saat ini. Karena, banyak perantau pada tahun ini banyak yang tidak beraktivitas mudik. Lantaran merebaknya covid-19 di Kota-kota besar yang berimbas dengan Pati.

“Saat ini kan ada covid-19, jadi banyak perantau tahun ini enggak mudik. Kan mudik dilarang dikota besar, gak boleh mudik, termasuk sini (Pati),” Tutupnya.

Previous post PG Trangkil Adakan Kembali Operasi Pasar Mandiri
Next post DPC Partai Gerindra Bagikan Beras kepada Masyarakat Sekitar

Tinggalkan Balasan

Social profiles