Bukan Hanya Bansos, Marahnya Jokowi Juga Terlambat

RANCAUNYA penanganan pandemi corona diberbagai sektor mulai dari ekonomi, kesehatan hingga transportasi pada akhirnya memancing kemarahan Presiden Jokowi. Dalam sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara beberapa waktu yang lalu menjadi momen bagi Presiden Jokowi untuk meluapkan kekesalannya terhadap kinerja para Menteri yang dianggap jauh dari kata maksimal.

Jokowi menganggap para menterinya masih bekerja seperti layaknya dalam kondisi normal. Padahal, saat masa pandemi seperti ini jelas harus ditempuh dengan berbagai inovasi untuk memaksimalkan segala sektor. “Jangan biasa-biasa saja. Jangan linear. Jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali. Saya melihat masih banyak kita yang menganggap ini normal. Saya lihat masih banyak yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan,” terang Jokowi.

Ia pun menyentil beberapa kementerian yang cukup lamban dalam menyalurkan dana stimulus. “Misalnya saya berikan contoh, bidang kesehatan, itu dianggarkan 75 triliun. 75 triliun itu baru keluar 1,53 persen coba, uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua,” terang Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut pula, Jokowi juga menyinggung masalah bansos yang diberikan kepada masyarakat. “Bansos yang ditunggu untuk masyarakat segera keluarkan, kalau ada masalah lakukan tindakan-tindakan lapangan, meskipun sudah lumayan, harusnya 100 persen. Mereka nunggu semua, jangan biarkan mereka mati dulu baru kita bantu, enggak ada artinya. Usaha gede, perbankan, semuanya berkaitan dengan ekonomi, manufaktur, industri terutama padat karya, beri priorotas kepada mereka supaya enggak ada PHK,” tegasnya.

Jokowi pun mengancam akan membuarkan lembaga atau me-reshuffle jajarannya jika kinerja mereka masih tetap lambat dan tidak optimal.

Kemarahan Jokowi tersebut sontak menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengapresiasi, namun tak sedikit pula yang menganggap hal tersebut hanyalah semata sebagai penenang bagi masyarakat saja.

Tetapi yang jelas, kenapa Jokowi harus marah sekarang? Kenapa tidak sejak awal ketika indikasi rancaunya penanganan baru muncul? Kok bukan hanya bantuan dari pemerintah saja yang terlambat, ini marahnya Presiden Jokowi kok ya ikutan terlambat.

Previous post CV Oke Boss Ditetapkan Sebagai Pemenang Tender Proyek Alun-alun Jakenan
Next post Rekanan Kolam Tambat Kapal Tetap Jaga Kualitas Hasil Pekerjaan

Tinggalkan Balasan

Social profiles