SAMIN-NEWS.com, PATI – Pemerintah pusat mengeluarkan regulasi terkait Dana Desa (DD) yang dialokasikan sebagian untuk penanganan wabah pandemi corona virus. Hal ini dalam rangka menguatkan jaring pengaman sosial (JPS) bagi warga lantaran dampak covid-19. Karena, persoalan baru muncul yaitu orang miskin baru sebab tak ada pemasukan penghasilan dari pekerjaannya karena sepinya intensitas pekerjaan.
Oleh karena itu, dalam aplikasi penerapan regulasi tersebut, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Pati mengawal proses penyaluran BLT DD di Kecamatan Tayu. Sudah berlangsung 2 (dua) hari ini, mulai hari Selasa (23/6) kemarin dan juga hari Rabu (24/6) ini.
“Penyaluran BLT DD di Kecamatan Tayu sudah berlangsung 2 (dua) hari sejak hari kemarin. Sedangkan hari ini, di Kecamatan Tayu ada 10 desa yang mencairkan bantuan sosial tersebut,” kata Kepala Diskominfo Kabupaten Pati Indriyanto.
Kegiatan pengawalan dan monitoring oleh stakeholder atau pemangku kebijakan dalam pencairan BLT DD ini merupakan upaya pemerintah agar kemanfaatan dana bantuan bisa dirasakan oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Yakni, yang terdampak langsung oleh covid-19 atau orang miskin baru karena kehilangan mata pencaharian akibat wabah pandemi Covid-19.
Masing-masing 10 desa, diantaranya yaitu, Desa Sendangrejo, Tunggulsari, Pondowan, Kedungsari, Purwokerto, Pundenrejo, Tayu Wetan, Luwang, membagi waktu untuk mengawal bantuan BLT DD di 10 desa tersebut. Karena, keterbatasan waktu dengan dibagi pada tiap koordinator yang mengawasi beberapa desa. “Tim, kita bagi menjadi 3 (tiga) bagian Sambiroto dan terakhir Desa Tendas, terang Indriyanto.
Tidak mungkin dalam satu waktu (sehari) bisa. Dari saudari Mei, kemudian Afwah, serta yang terakhir yaitu Noor,” ungkapnya lebih lanjut.
Diharapkan dengan bantuan pada tiap bulan tahap I ini senilai 600 ribu rupiah bisa mengangkat rasa optimisme masyarakat. Bisa digunakan manfaatnya seefektifnya, atau bisa jadi untuk menambah konsumerisme keluarga hingga dijadikan permodalan atas suatu usaha.