SAMIN-NEWS.com, PATI – Sampai saat ini atau setelah beberapa bulan dalam suasana pandemi virus Corona (Covid-19) di Pati, memang belum terbetik kabar bahwa para perempuan PSK penghuni Kompleks Lorong Indah (LI) di Desa/Kecamatan Margorejo Pati, positif terpapar Covid-19. Semisal hal itu tiba-tiba timbul di kompleks tersebut dan yang terpapar adalah seorang PSK, maka Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pasti akan melakukan Rapid Test terhadap mereka.
Beruntungnya hal itu belum ada, sehingga Rapid Test terhadap mereka masih dihitung untung dan ruginya, karena jika test itu dilakukan terhadap mereka pasti banyak yang tidak sependapat. Bahkan ada ada di antara mereka yang menganggap pemerintah melegalkan praktik asusila yang mereka lakukan selama ini, padahal jika kita menyadari bahwa dilegalkan atau tidak dilegalkan bagi para perempuan ini tak ada bedanya alias ”jas bukak iket blangkon.”
Karena itu, jika saat ini atau hari ini muncul pertanyaan ”Mana yang lebih penting” tentagg test HIV/AIDS terhadap mereka atau Rapid Test berkait dengan penyebaran Covid-19, maka pasti banyak yang menjawab, sama-sama tdak penting bagi mereka. Dasar penalaran cara berpikirnya, karena mereka adalah para perempuan PSK, tapi bagi mereka yang sadar bahwa menularnya virus atau penyakit apa pun tak mengenal strata baru tahu rasa.
Dengan demikian, jika siang hari tadi ada penugasan kepada Puskesmas Jaken untuk melakukan Mobile ”Voluntary Counselling and Testing” (VCT) ke Kompleks LI adalah langkah paling tepat untuk mendeteksi awal penyebaran HIV/AIDS di kalangan mereka. Hal itu merupakan tindak lanjut dari hal sama yang sudah dilakukan di gang I komplek itu, dan hari ini ganti di gang 2.
Sedangkan VCT HIV/AIDS tersebut kali ini, dari beberapa sumber yang disarikan ”Samin News” saat ini memang boleh dilakukan di luar temoat layanan atau di luar klinik VCT, dan kegitantersebut harus dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK). Sebab, sebelumnya VCT hanya bisa dilakukan di tempat layanan kesehatan.
Akan tetapi sekarang ini sudah ada program yang disebut sebagai ”VCT Mobile”, dan hal tersebut bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun. Yakni para petugasnya dengan membawa alat-alat tertentu, dan mudah dilakukan, tapi yang penting tanpa biaya alias gratis sehingga tak jauh berbeda dengan Rapid Test yang diberlakukan terhadap para pedagang pasar yang pertimbangannya karena mereka ini tiap hari melakukan transaksi langsung dengan pengunjung.
Jika memang benar itu alasannya, para perempuan PSK ininjuga tak jauh berbeda dan bahkan tiap hari bertransaksi dengan pengunjung, dan juga melakukan kontak dekat secara silih berganti. Akan jika kembali ke soal VCT, sebenarnya adalah merupakan kegiatan konselling dan testing yang sifatnya sukarela serta rahasian, dan sudah pasti harus dilakukan oleh seorang konselor yang benar-benar terlatih.
Selain dilakukan test HIV/AIDS dengan cara test darah, sehingga tidak berbeda jauh dengan Rapid Test tapi jelas berbeda penggunaan serta kepentingannya. Untuk test HIV/AIDS biasanya dilakukan konseling terlebih dahulu.
Dengan kata lain, test HIV/AIDS dilakukan setelah klien terlebih dahulu menandatangani persaetujuan adanya tindakan. ”Lagi pula hal itu dilakukan secara sukarela dan harus sepengetahuan yang bersangkutan,”papar salah satu sumber menambahkan.