SAMIN-NEWS.com, SEMARANG – Acara akad pernikahan sempat menjadi perbincangan di Kota Semarang, Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu. Pasalnya acara tersebut membawa petaka yakni memakan korban dua orang meninggal dan puluhan orang terpapar virus Corona atau covid-19.
Kabar tersebut awal mulanya diinformasikan oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi pada Senin 22 Juni 2020. Ia mengatakan acara pernikahan tersebut telah terjadi kluster baru penularan Covid-19. “Lima dari sembilan takmir masjid dinyatakan terpapar virus corona yang dilaksanakan pada 11 Juni 2020 yang lalu. Selain itu, sebanyak 30 warga yang datang ke pesta pernikahan tersebut diketahui positif Covid-19,”ujar pria yang akrab disapa Hendi tersebut.
Hendi mengatakan setelah acara tersebut, ibu dan kakak dari salah seorang pengantin meninggal dunia akibat covid-19. Kemudian menyusul ayahnya sakit kritis positif Covid-19. “Awalnya kakak dan ibu dari salah satu mempelai meninggal dunia akibat positif Corona,” kata Hendi
Sementara itu, salah satu saudara kandung dari mempelai, MS (28) membenarkan kejadian tersebut. “Iya memang benar itu terjadi pada akad pernikahan salah satu saudara saya,” ujar MS saat dihubungi via sambungan telefon, Kamis 25 Juni 2020.
MS bercerita awal mulanya memang benar ibu dan kakak ketiganya meninggal dunia akibat teridentifikasi covid-19. Namun, ia menyatakan bukan karena itu ibunya lantas meninggal dunia.
“Ibu saya mempunyai riwayat penyakit liver, jadi tidak hanya karena covid-19. Sementara kakak ketiga saya itu belum diketahui riwayat penyakitnya, tapi memang benar terpapar covid-19,” ungkap MS.
Sementara ayah MS, yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, juga memiliki riwayat penyakit lain. Ayahnya memiliki penyakit rematik.
Sebelumnya saat berlangsung acara pernikahan, lanjut MS, kedua orang tuanya dan kakaknya terlihat sehat dan gembira. Namun setalah acara selesai, mereka mengeluh kelelahan.”Kemudian sekitar tiga hari berselang mereka mengeluh kelelahan. Akhirnya saya bawa kedua orang tua saya ke rumah sakit,” jelasnya.
Tak berapa lama, MS diinformasikan bahwa kedua orang tuanya terinfeksi covid-19. Kemudian kakaknya juga menyusul terkonfirmasi positif. Namun MS tak mau menyebutkan detail waktu kapan itu terjadi. “Yang pasti setelah acara pernikahan itu terjadi. Ibu saya pertama yang meninggal dunia kemudian disusul kakak saya dan saat ini ayah saya sedang dirawat. Doakan segera sembuh,” ujar MS.
MS juga menanggapi soal jumlah tamu serta takmir yang terpapar covid-19 setelah acara pernikahan. Berdasarkan undangan, takmir masjid yang ia undang hanya berjumlah empat. “Jadi kalau ada yang bilang sembilan itu salah, karena kami hanya mengundang empat orang saja yang kebetulan jarak masjid dengan rumah kami dekat sekali,”jelasnya. (DANS)