SAMIN-NEWS.com, PATI – Senin (1/6) hari ini Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Unit II Juwana mulai memberikan layanan kepada para pemilik kapal dan bakul ikan yang hendak mengikuti lelang setelah sebelumnya harus menghentikan kegiatan tersebut. Akan tetapi pelaksanaannya masih terbatas, karena bakul yang mengikuti lelang itu juga belum maksimal.
Kondisi itu dinilai wajar, karena masih ada di antara bakul yang belum melakukan pembelian karena ada di antara pemilik kapal juga merangkap sebagai bakul ikan. Dengan demikian, ikan hasil tangkapannya kapalnya langsung dikirim ke pedagang yang sudah menjadi pelanggannya, sehingga bakul lainnya baru bisa mengikuti lelang jika sudah ada lelang terbuka.
Kendati layanan di TPI sudah mulai dibuka, berdasarkan keterangan yang dihimpun menyebutkan, pelaksanaan lelang juga belum maksimal. ”Apalagi, bakul-bakul besar juga masih mempunyai stok ikan yang tersimpan di coolstorage, dan lebih dari itu lelang ikan juga masih terbatas karena sifatnya masih lelang tertutup atau di kalangan bakul lebih dikenal dengan lelang tarifan,”ujar salah seorang yang tiap hari melakukan kegiatan di TPI setempat, dan minta namanya disebut sebagai Juhari.
Bagaimana dengan retribusi yang bersangkutan memanfaatkan fasilitas TPI, Juhari lebih lanjut mengatakan, hal itulah yang dikenal dengan tarifan karena tidak berdasarkan ketentuan lelang tapi berapa berat ikan cukup membayar sesuai tarif. Sebab, yang terpenting retribusi masuk dan dalam kondisi normal baru dilaksanakan lelang terbuka, sehingga banyak bakul yang ikut serta.
Syaratnya bakul yang hendak mengikuti lelang harus menyerahkan modalnya ke bagian keuangan TPI, dan pemilik ikan akan menerima pemnbayarannya dan sudah pasti tarif retribusi sesuai ketentuan. ”Karena itu lelang terbuka ini biasanya sebesar 50 persen dan lelang tarifan juga 50 persen tapi waktunya setelah lelang terbuka,”imbuhnya.
Kepala TPI Unit II Juwana, Tri Widodo ketika ditanya membebarkan bahwa saat ini kondisi pelayanan di TPI belum maksimal, karena masih dalam suasana Lebaran dan menyusul kupatan/sedekah laut. ”Akan tetapi hal itu secepatnya akan berakhir, dan situasi pelayanan kembali normal karena saat ini juga sudah ada kapal yang berangkat melaut.”