BELUM lama ini Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa saat ini masih ada 170 triliun uang pemda yang belum digunakan dan masih nganggur di bank. Berita tersebut jelas bukanlah kabar baik, Negara jelas bukan seperti rumah tangga yang harus selalu ngirit.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menggelar rapat terbatas terkait percepatan penyerapan anggaran pendapatan dan belanja Daerah (APBD) 2020 di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/7).
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa sebanyak 170 triliun uang pemda masih dibiarkan menganggur di bank di tengah penanganan pandemi corona. Padahal seharusnya dana tersebut dipakai untuk memenuhi kebutuhan anggaran penanganan dampak covid-19.
Dana sebesar itu seharusnya digunakan untuk menggerakkan perekonomian negara yang sedang carut-marut akibat pandemi. Jika aktivitas ekonomi macet, uang yang beredar di masyarakat mepet, maka bakal terjadi efek domino. Mulai dari rendahnya PDB sampai resesi ekonomi, ngeri pokoknya !
Apalagi sudah jelas jika saat ini masyarakat sedang butuh-butuhnya. Jadi jelas tidak mengherankan jika pemda diminta untuk mempercepat penggunaan dan realisasi belanja mereka. Yang jadi aneh jika malah ada yang disuruh belanja tapi tidak mau, kan jadi lucu.
Hal tersebut bukanlah masalah ngirit atau hura-hura. Bagi negara, APBD bukan semacam uang bulanan atau gajian plus insentif karyawan swasta yang harus dikelola sehemat mungkin buat nabung beli rumah. Semakin cepat dana digunakan dan dimaksimalkan, jelas akan membawa dampak yang lebih baik. Jelas tidak ada gunanya menumpuk anggaran di bank dan membiarkannya layaknya deposito. Apa mungkin mereka berfikir kalau hemat itu pangkal kaya ya? Duh repot !