BAGI masyarakat awam, uang dengan nilai 4,1 triliun memang tidak terbayang seperti apa bentuknya. Namun bagi bagi pegawai kementerian mungkin hal tersebut tidak terlalu sulit untuk dibayangkan, karena anggaran perjalanan mereka memang sebesar itu.
Dalam rangka upaya menormalkan sektor pariwisata dan bidang penerbangan. Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi memberi lampu hijau kepada perjalanan dinas pegawai kementerian. Jadi poinnya adalah, pemerintah merasa perlu mengambil langkah taktis agar sektor pariwisata Indonesia tidak ambruk. Dan salah satu cara yang ditempuh adalah meminta para pegawai di 7 kementerian agar mengadakan rapat-rapat sekaligus perjalanan dinas yang bisa segera menghabiskan anggaran 4,1 triliun.
Tentu saja besaran angka tersebut menimbulkan pro-kontra dan menyayangkan anggaran sebesar itu digunakan untuk hal yang tidak terlalu penting. Mereka yang protes merasa uang sebanyak itu bisa digunakan untuk melunasi gaji ke-13 para PNS, TNI, atau Polri yang ditangguhkan karena efek pandemi. Atau bisa juga untuk memberi subsidi swab test atau rapid test ke masyarakat yang membutuhkan.
Tetapi, masyarakat jenis seperti itu tentu tidak mengerti bahwa dengan anggaran sebesar itu nantinya ada banyak bisnis di sektor pariwisata yang akan tertolong. Ya meskipun yang jelas lebih merasakan manfaat dari kebijakan tersebut ya justru pegawai dari 7 kementrian tersebut. Yang jelas, sebagai wong cilik, saya tidak bisa membayangkan uang sebanyak itu. Kalau ditumpuk setebal apa ya??
