Disayangkan Rapid Test Pedagang Pasar Ngablak Dibatasi Hanya 70 Orang

SAMIN-NEWS.com, PATI – Sangat disayangkan kebijakan yang diambil oleh Tim Rapid Test Bidang Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati, karena di hari terakhir jadwal pelaksanaan Rapid Test terhadap para pedagang Pasar Desa Ngablak, Kecamatan Cluwak, justru dibatasi maksimal hanya 70 orang. Padahal jam pelaksanaan yang dimulai pukul 08.30 tersebut baru berlangsung sekitar satu jam, tapi pukul 09.30- sudah ditutup.

Dari pantauan Samin News (SN) di lokasi Rapid Test yang berlangsung di sebuah tenda milik pedagang yang pada pagi hari tidak digunakan berjualan pemiliknya di depan pasar, seharusnya bisa membuka pelayanan maksimal sampai 80 orang. Hal tersebut sesuai yang ditargetkan pihak desa, atau maksimal bisa mencapai 100 orang sesuai tertera dalam jadwal.

Akan tetapi, ketika jumlah pedagang yang menjalani test tersebut sudah mencapai 70 orang petugas yang ada di tempat itu memerintahkan untuk Rapid Test segera ditutup, dan ternyata masih ada dua yang lolos sehingga jumlah seluruhnya mejadi 73 orang. Kendati demikian, ternyata masih ada tiga pedagang yang lolos lagi sehingga total seluruhnya menjadi 75 orang.

Hal itu menunjukkan, bahwa para pedagang dengan kesadaran sendiri berkeinginan untuk mengetahui, bagaimana kondisi kesehatannya di tengah situasi pandemi penyebaran virus Corona (Covid-19). Di sisi lain, mereka termotivasi dan responship terhadap penyelenggaraan Rapid Test karena hal itiu diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pati) dan juga gratis, sehinggga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Ketika hal tersebut ditanyakan kepada Kepala Puskesmas Kecamatan Cluwak, dr Bambang Santoso yang memantau langsung di lokasi bersama Camat setempat, Luky P Narimo mengatakan, atas hal tersebut pihaknya tidak tahu. Kemudian Kepala Puskesmas itu menyarankan untuk menanyakan hal tersebut kepada tim pelaksana di bawah tanggung jawab, dr Joko Santoso.

Dalam kesempatan tersebut saat yang bersangkutan, dr Joko Santoso yang sehari-hari sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) ditanya berkait dihentikannya Rapid Test setelah jumlah pedagang mencapi 70 orang, karena sudah mencapai target seraya menambahkan bahwa hasil rapid semua nonreaktif. ”Hal itu juga sudah sesuai hasil rapat dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Sementara itu, pihak personel BPBD Kabupaten Pati yang hadir dalam kesempatan itu, Kayun Fulanun ketika ditanya berkait hal tersebut tidak mengelak. ”Memang dalam kesempatan rapat pernah disepakati, untuk Rapid Test pedagang pasar daerah maksimal 100 orang dan pasar desa maksimal 70 orang,”jelasnya.

Previous post Pedagang Pasar Ngablak Antusias Jalani Rapid Test
Next post Utusan Agama Hindu Khawatirkan Timbulnya Kembali Ideologi Komunis

Tinggalkan Balasan

Social profiles