PANDEMI virus corona saat ini telah menjadi masalah yang sangat serius diberbagai negara. Tak terkecuali dengan negeri kita Indonesia. 27 Juli lalu saja, pasien positif corona di Indonesia dilaporkan mencapai 100.303 kasus dengan rincian 37.292 pasien dalam perawatan, 58.173 orang dinyatakan sembuh, dan 4.838 orang meninggal. Sementara kasus suspek tercatat 54.910 pasien.
Meskipun bukanlah sebuah prestasi, angka tersebut menghantarkan Indonesia memasuki urutan ke delapan negara dengan pasien positif terbanyak di Asia. Meskipun jumlahnya kian naik, bukan berarti semua kalangan peduli dan mau menaati protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Belakangan muncul istilah baru yang dinamai ‘Covidiot’. Sebuah isitilah yang menggambarkan seseorang yang mengabaikan peringatan terkait kesehatan atau keselamatan publik. Dalam Urban Dictionary atau kamus bahasa gaul dunia, Covidiot merupakan penggabungan dari “Covid-19” dan “Idiot”.
Arti lain yang ditemukan di twitter, Covidiot merujuk kepada orang bodoh keras kepala yang menolak dan tidak mau mematuhi social distancing sehingga membantu penyebaran atau transmisi covid-19.
Covidiot sangat mudah diidentifikasi dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat jenis ini biasanya lebih percaya dengan teori-teori konspirasi yang beredar di Internet yang sangat dipertanyakan keabsahannya. Mereka punya segudang argumen yang mengarah ketidakpercayaan terhadap corona seperti “Corona itu sebenarnya tak pernah ada, itu hanya akal-akalan pemerintah dan pihak rumah sakit untuk mengeruk keuntungan”.
Maraknya fenomena Covidiot tentu sangat miris, bagaimana tidak? Disisi lain tenaga medis sampai saat ini sedang bekerja bertaruh nyawa dalam penanganan virus mematikan tersebut. Namun disisi lain justru ada spesies jenis baru yang suka seenak jidatnya menganggap kalau covid sebenarnya tidak ada dan hanya akal-akalan pihak yang berkepintingan saja.
Bisa jadi fenomena Covidiot ini menjadi populer lantaran banyaknya artis atau influncer yang suka membahas teori-teori konspirasi covid-19. Dalam hal ini bisa jadi Deddy Corbuzier, Jerinx, Anji atau yang lain turut berdosa dalam hal mempopulerkan Covidiot.
Ahh dunia memang selalu menjadi ladang basah menumpuknya ironi..